SuaraKaltim.id - Rombongan Pemkot Bontang yang dipimpin Wali Kota Basri Rase telah mengajukan izin perjalanan dinas luar negeri ke gubernur. Permohonan itu pun sudah disetujui.
Asisten 1 Pemprov Kaltim HM Syirajudin mengatakan, izn perjalanan dinas ke Eropa untuk rombongan Wali Kota Bontang sudah diteken Gubernur Isran Noor.
“Sudah saya proses untuk di Gubernur, kalau di Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) saya nggak mengerti,” katanya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (17/02/2023).
Berdasarkan surat yang diajukan Pemkot Bontang, selain nama Wali Kota Bontang Basri Rase ada 3 pejabat yang mendampingi wali kota dalam perjalanan dinas tersebut.
Di antaranya Sekretaris Daerah Aji Erlynawati, Kepala Bapelitbang Amiruddin dan Asisten III Sarifah Nurul Hidayati.
Kunjungan Wali Kota Bontang ke luar negeri ini merupakan bagian dari agenda Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Rencananya Basri Rase akan berkunjung ke Prancis dan Swiss.
Sejatinya ada dua kota lain yang tergabung di APEKSI Regional 5 Kalimantan perwakilan Kaltim. Yaitu, Balikpapan dan Samarinda.
Akan tetapi dua kepala daerah tersebut memilih untuk tidak ikut serta. Pasalnya kepada daerah di dua daerah tersebut tidak mengajukan surat izin perjalanan dinas ke luar negeri.
“Kalau Samarinda dan Balikpapan setahu saya tidak ada,” kata Syirajuddin.
Alokasi Anggaran Rp 650 Juta
Berdasarkan Sistem Rencana Umum Informasi Pengadaan (SIRUP) anggaran yang dialokasikan untuk perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp 650 juta. Namun Kepala Bapelitbang Bontang Amiruddin mengatakan, realisasinya Rp 450 juta.
Wali Kota Bontang Basri Rase dijadwalkan perjalanan dinas ke luar negeri selama 10 hari (18-28/2/2023) ke Swiss dan Prancis.
Dari laman Apeksi.id, Basri dan rombongan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) akan mengunjungi sejumlah kota, di Swiss rombongan mengunjungi Genewa dan Bern, dan Jungfrau (puncak Pegunungan Alpen) kemudian ke Paris, Prancis.
Dari rangkaian agenda kunjungan selama 10 hari itu terdapat beberapa agenda. Pertama membahas soal perlindungan HKI untuk penguatan ekonomi kreatif dan pengembangan smart city.
Kedua agenda diskusi dengan Asosiasi Indonesia Jenewa, bertemu dengan investor, serta pelajar mahasiswa dan mahasiswi Indonesia disana. Setiap daerah juga diperkenankan untuk mempresentasikan potensi masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
PPU Gerakkan 11 Puskesmas Cek Kesehatan Anak Sekolah di Wilayah Penyangga IKN
-
Kemarau Picu Krisis Pangan, Mahulu Minta Gudang Bulog di Perbatasan
-
Gen Z Kaltim Bikin Gim, AR, dan VR untuk Selamatkan Budaya dan Alam Daerah
-
Dukung IKN, Kukar Genjot Pertanian, Pariwisata, dan SDM Unggul
-
Cegah Sebelum Terbakar: Strategi Baru Tangani Karhutla di Kaltim