Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 09 Maret 2023 | 16:30 WIB
Ilustrasi ayam yang terkena flu burung. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Penyebaran flu burung atau virus H5N1 mulai merebak di sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satunya terdeteksi di Kalimantan Timur (Kaltim). Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim lantas segera memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kaltim Setyo Budi Basuki mengungkapkan, saat ini belum ada laporan masyarakat Kaltim yang terinfeksi virus tersebut. Namun, kewaspadaan perlu dilakukan mengingat wilayah Kaltim berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan.

"Pada tahun 2023 ini belum ada laporan penyebaran virus yang terjadi pada unggas di wilayah Kaltim," ucapnya, melansir dari ANTARA, Kamis (09/03/2023).

Seperti yang diketahui, virus flu burung dengan clade baru 2.3.4.4b itu sudah terdeteksi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga: BMKG Deteksi 4 Daerah di Kaltim Punya 16 Titik Panas Baru

Masyarakat juga diminta untuk menghindari kontak dengan faktor risiko, yaitu unggas yang positif flu burung.

Ia mengatakan, penyakit ini zoonosis sebagian besar memang ditularkan oleh unggas. Oleh karenanya, mereka mengingatkan kepada Diskes di kabupaten dan kota maupun Puskeswan agar waspada jika di wilayahnya ada kematian mendadak unggas.

"Sebab perjalanan klinis virus ini terbilang cepat, hampir sama dengan Covid-19 yang disebabkan oleh virus dan paling rentan adalah orang bekerja langsung dengan dunia peternakan," lugasnya.

Ia melanjutkan, yang paling penting kebersihan diri terhadap unggas dan bagaimana kesehatan hewan dengan melakukan vaksinasi secara berkala.

Basuki mengimbau masyarakat menjaga kesehatan, pola hidup bersih dan sehat serta tidak mengkomsumsi makanan yang kurang matang.

Baca Juga: Siaga! Kemenkes Siapkan 195 Rumah Sakit Untuk Hadapi Virus Ini

"Kita juga diharuskan untuk mengkonsumsi produk dari unggas dalam kemasan masak jangan setengah masak," tuturnya.

Load More