SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda memprakirakan kemarau 2023 di Kaltim dimulai pertengahan Juni nanti. Mereka juga meminta semua pihak untuk waspada terhadap dampaknya.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor belum lama ini.
"Dampak kemarau antara lain ancaman kebakaran hutan maupun lahan, kebun, sawah, dan lainnya kekurangan air, sehingga melalui peringatan dini ini, maka pihak terkait bisa menyiapkan langkah untuk meminimalisir dampaknya," ujarnya, melansir dari ANTARA, Kamis (30/03/2023).
Secara umum, Benua Etam memiliki tiga tipe zona musim. Yakni monsunal, ekuatorial, dan zona musim lokal. Sehingga, hal ini menyebabkan awal hingga akhir musim kemarau yang tidak seragam.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini, Awas Hujan Disertai Petir!
Seperti awal kemarau di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) diprakirakan mulai di pertengahan Juni hingga awal Juli dan sebagian kecil pada awal Agustus. Lalu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai pertengahan Juni hingga awal Juli dan sebagian kecil pada awal Agustus.
"Di Kabupaten Berau musim kemarau dimulai akhir Juni hingga awal Juli dan sebagian kecil pada awal Agustus, Kota Bontang awal Juli, Kota Samarinda awal Juli, Kota Balikpapan skhir Juni hingga awal Juli, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akhir Juni hingga awal Juli," jelasnya.
Kabupaten Paser dimulai akhir Juni hingga awal Juli, Kabupaten Kutai Barat akhir Juni hingga pertengahan Juli, sedangkan khusus untuk Kabupaten Mahakam Ulu diprakirakan tidak mengalami kemarau karena daerah tersebut masuk dalam kawasan hujan sepanjang tahun.
Dalam pertemuan dengan sejumlah pihak terkait secara virtual tersebut Riza juga mengatakan sepanjang musim kemarau diprakirakan masih ada sejumlah kawasan yang mengalami hujan dengan sifat hujan berbeda-beda, seperti di Berau dengan sifat hujan bawah normal hingga normal.
"Di Kutim dengan sifat bawah normal hingga normal, Kukar bawah normal hingga normal, Bontang bersifat normal, Samarinda bawah normal hingga normal, Balikpapan bawah normal hingga normal," tuturnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya 30 Maret 2023, Mulai Pagi hingga Malam Hari
Untuk Kabupaten PPU dengan sifat hujan saat kemarau di bawah normal hingga normal, Paser bawah normal hingga normal, Kutai Barat bawah normal hingga normal, dan Mahakam Ulu dengan sifat hujan normal.
Prakiraan puncak musim kemarau di sejumlah daerah di Kaltim pun berbeda, namun secara umum puncak kemarau terjadi pada Agustus hingga September.
"Rinciannya adalah di Berau puncak kemarau pada Juli - Agustus, Kutai Timur Juli - Agustus, Kutai Kartanegara Juli - Agustus, Bontang pada Agustus, Samarinda pada Agustus - September, Balikpapan Agustus - September, Penajam Paser Utara Agustus, Paser Agustus, Kutai Barat pada Juli - Agustus," lugasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
6 Tanaman Pagar yang Bikin Rumah Lebih Asri dan Estetik, Nomor 2 Dipakai di Istana Singapura!
-
Daftar 10 Link DANA Kaget Terbaru 8 Juli 2025, Waspada Saldo Gratis Palsu!
-
Samarinda Gratiskan Buku Pelajaran SD dan SMP Negeri, Pemkot Pastikan Tak Ada Lagi Pungutan
-
Reformasi BUMD Kaltim Berlanjut, Rekrutmen Direksi Kini Diperluas
-
Konstruksi IKN Jadi Model Efisiensi Global di Konferensi Jepang