SuaraKaltim.id - Kana sedang mengendarai angkot dari arah Jalan Soekarno-Hatta di Simpang Muara Rapak Balikpapan, Rabu (25/5/2023) sekitar pukul 23.00 Wita. Dia saat itu berada di lampu lintas sedang memberikan sinyal stop atau lampu merah.
Pria 43 tahun itu baru saja pulang dari kilo usai mengantarkan para pekerja di Kilang Pertamina Balikpapan. Saat itu angkotnya tanpa penumpang. Dia berada di sisi sebelah kiri. Sementara di sisi kanan tepat di pinggir pembatas jalan ada pengendara motor.
Sehingga terdapat ruang kosong di antara angkot Kana dengan pengendara motor itu. Namun belum saja berganti lampu hijau, dia dikejutkan dengan truk kontainer dengan berat 20 feet atau 24.00 kilogram berwarna hijau melaju kencang.
Kana pun terkejut. Seketika truk itu melaju dan menerobos lampu merah hingga ruko bertingkat yang menghentikan laju truk tersebut. Bagian depan truk menghantam ruko. Rupanya pengendara di sisi kanan tadi terlindas. Sehingga membuat pengendara tersebut meninggal dunia di tempat.
"Posisi lampu merah jadi di simpang saat itu kosong. Jadi los saja menabrak ruko itu," ungkap Kana.
Korban yang meninggal di tempat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Sementara sang sopir truk diduga melarikan diri. Truk bermuatan 20 feet itu sedang membawa snack yang rencana akan dihantarkan ke pasar Pandan Sari Balikpapan.
Sementara itu Uji KIR truk kontainer dengan nomor polisi KT 8846 AJ dipastikan kedaluwarsa. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Adwar Skenda Putra menjelaskan memang diakui perlunya memperketat izin truk bermuatan yang melintasi wilayah Kota Balikpapan.
“Kami sudah periksa, iya sudah mati (KIR truk). Memang kan untuk timbangan kan di kilometer 17. Sedangkan banyak yang lewat jalan tol, keluar di kilometer 13. Jadi nanti kita sarankan agar jembatan timbang dipindahkan dekat gerbang tol kilometer 13 itu," kata Adwar.
Kecelakaan maut di turunan Muara Rapak ini juga bertepatan dengan uji coba rekayasa lalu lintas yang tengah dilakukan Dinas Perhubungan Balikpapan. Penerapan rekayasa lalu lintas tersebut baru dilakukan, Senin (22/5/2023).
Baca Juga: Sempat Sadar di Rumah Sakit, Ibu Tyas Mirasih Langsung Ingat Belum Gaji ART
Rekayasa lalu lintas ini dilakukan dengan memisahkan jalur antara kendaraan kecil dengan besar tanpa mengubah jalur lalu lintas yang sudah ada. Rekayasa tersebut berdasarkan rekomendasi yang telah dibuat oleh KNKT atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Dishub Balikpapan, sebut Edo juga akan kembali melakukan penertiban kendaraan berat yang melintas di dalam kota, termasuk Simpang Muara Rapak.
Kontributor: Arif Fadillah
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Hetifah Tekankan Pentingnya Satgas Anti-Kekerasan di Perguruan Tinggi
-
Hilirisasi Mineral dan Batubara Jadi Fokus Laporan Bahlil ke Prabowo
-
Bahlil Lahadalia Santai Tanggapi Teguran Menteri oleh Presiden Prabowo
-
Teddy Indra Wijaya Dinilai Jadi Penghubung Kunci antara Presiden dan Rakyat
-
Dua Sosok yang Paling Disorot di Kabinet Prabowo: Purbaya dan Teddy