SuaraKaltim.id - Sarang burung walet berasal dari air liur burung wallet yang sudah memadat dan mengering. Sarang burung walet mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Mulai dari mencegah penuaan, meningkatkan konsentrasi hingga melawan kanker. Tak heran bila harga sarang burung walet terbilang tinggi.
Walaupun harganya yang mahal, banyak orang rela membeli dan mengonsumsi sarang burung walet untuk kesehatan. Seperti yang dilakukan Khoirul Anwar.
Pengusaha minuman sarang burung walet ini memulai usahanya satu tahun lalu. Ia membuat minuman dengan bahan sarang burung walet.
"Inspirasi saya dapatkan dari istri dan orang-orang di sekitar saya. Saya perhatikan minuman ini banyak dikonsumsi di Jawa, khususnya Jawa Timur (Jatim)," jelasnya, saat diwawancarai di acara Pameran UMKM hingga Workshop di Event Wonderful East Borneo Hotel Mercure & Ibis Samarinda, Sabtu (03/06/2023).
Untuk bisa mendapatkan minuman dari sarang burung walet, ia melakukan pembersihan sarang, pencampuran bahan, dan kemasan sendiri bersama seorang pekerja.
Ia mengatakan, pendekatan ke Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Provinsi Kaltim ia lakukan demi mengembangkan usahanya.
"Samarinda Nest ini minuman berbahan baku sarang burung walet, dicampur berbagai rasa. Seperti gula batu, madu, kurma dan andalan untuk ibu-ibu plus kolagen," tuturnya.
Mendapatkan model cairan, ia mengaku menerapkan cara semi konsentrat. Sarang burung walet dicampurkan dengan air kemudian menguap atau steaming.
Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Muda Raup Omzet Rp 8 Miliar dari Sarang Burung Walet
Kandungan air pada minuman itu cuma 10 persen. Sisanya sarang burung walet. Kemasan terdiri dari 75 mililiter.
"Untuk harga saya jual dari Rp 50 ribu perbotol. Ada yang perkemasan isi 3 itu Rp 150 ribu, ada yang isi 6 itu bisa Rp 300 ribu," terangnya.
Perpaduan rasa yang diberikan, ia mengaku sudah melakukan riset. Karena aslinya sarang burung walet yang sudah mencair tak memiliki rasa.
Riset itu ia lakukan untuk mendapatkan rasa yang pas. Percobaannya pun berkali-kali sampai mendapatkan rasa yang sesuai.
"Pembuatan sarang walet itu dari liur burung wallet. Untuk 1 picis sarang, bisa membutuhkan 1 bulan setengah," katanya.
Bahan baku sendiri diperoleh Khoirul Anwar dari para petani. Termasuk dirinya yang seorang petani, ia memiliki gedung pengumpul sarang burung walet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!