Lokasinya berada di wilayah Palaran, Samarinda. Mereka mengumpulkan satu sampai dua ons sarang kepada Khoirul Anwar.
"Anak buah saya cuma seorang, itu juga untuk mencabut bulu-bulu dari sarang burung walet yang sudah kita sortir. Lembut banget sarangnya, jadi harus teliti dan harus bersih buat dimasak," akunya.
Penjualan sendiri tak memiliki target pasti. Ia mengaku masih harus banyak perjuangan yang dilakukan walaupun potensi penjualan di Samarinda soal sarang burung walet sangat bagus.
Katanya, para pengusaha lebih senang menjual kotor. Atau cuma sarangnya saja yang dihitung perkilo.
Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Muda Raup Omzet Rp 8 Miliar dari Sarang Burung Walet
"Justru untuk bangun rumah wallet sudah tak bisa di Samarinda. Sumber makan burung itu mungkin (penyebabnya)," sebutnya.
Untuk penjualan, katanya lebih banyak dari media sosial (Medsos) khususnya Instagram. Ia pernah menjual ke wilayah di luar Kaltim, seperti Jatim, Jawa Barat (Jabar), sampai Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mengikuti pameran-pameran usaha seperti yang dilakukannya ini, diakui Khoirul lagi memang penting. Khususnya untuk pengenalan usaha.
Ia menyebut, pengusaha Usaha, Kecil dan Menengah (UKM) di Kaltim sangat merangkul. Termasuk Disperindagkop UKM Kaltim dan hotel-hotel yang mengadakan acara pameran seperti yang diikuti.
"Sejauh ini, cuma saya saja (di Samarinda) yang membuat minuman dari sarang burung walet, sisanya enggak, dijual mentahan. Terbantu sekali dengan acara pameran seperti ini yang membuat kita bisa dikenal," ucapnya.
Baca Juga: Ekspor Sarang Burung Walet Naik 13 Persen
Project Leader Pameran UMKM di Event Wonderful East Borneo Hotel Mercure dan Ibis Samarinda Kysha Rahmadani memberikan tanggapan. Dia mengaku, aktivitas pameran ini sudah sering berlangsung.
Pengusaha yang dicari untuk berpartisipasi harus bisa memenuhi syarat-syarat tertentu. Seperti, sudah terdaftar di dinas terkait.
"Acara ini sebenarnya sering diadakan Mercure dan Ibis Hotel Samarinda. Kita memang bekerjasama sama dinas terkait. Ada 28 tenant yang bercampur dari UMKM dan UKM, sama Labkesda," ujarnya.
Dia menyampaikan, acara berlangsung selama 5 hari, terakhir pada 4 Juni 2023. Pameran ini memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Katanya, ada pameran baju bekas yang dijual kembali. Di mana hasil penjualan dari baju-baju itu akan disumbangkan sebesar 50 persen.
"Sertifikasi halal bisa langsung didapatkan para pengusaha. Syaratnya cuma harus menyiapkan KTP dan NIB saja," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Geliat Budidaya Perikanan PPU Terus Tumbuh, Jadi Penopang Ekonomi Kawasan IKN
-
65.004 Siswa di Kaltim Dapat Seragam, Tas, dan Sepatu Gratis
-
26 Ibu Meninggal dalam Sebulan, Kaltim Perkuat Sistem Kesehatan Ibu
-
Top-Up MLBB, FF, CODM Makin Hemat Pakai DANA Kaget!
-
DANA Kaget Bagi-bagi Saldo hingga Rp349 Ribu, Ini Trik Klaimnya