Lokasinya berada di wilayah Palaran, Samarinda. Mereka mengumpulkan satu sampai dua ons sarang kepada Khoirul Anwar.
"Anak buah saya cuma seorang, itu juga untuk mencabut bulu-bulu dari sarang burung walet yang sudah kita sortir. Lembut banget sarangnya, jadi harus teliti dan harus bersih buat dimasak," akunya.
Penjualan sendiri tak memiliki target pasti. Ia mengaku masih harus banyak perjuangan yang dilakukan walaupun potensi penjualan di Samarinda soal sarang burung walet sangat bagus.
Katanya, para pengusaha lebih senang menjual kotor. Atau cuma sarangnya saja yang dihitung perkilo.
"Justru untuk bangun rumah wallet sudah tak bisa di Samarinda. Sumber makan burung itu mungkin (penyebabnya)," sebutnya.
Untuk penjualan, katanya lebih banyak dari media sosial (Medsos) khususnya Instagram. Ia pernah menjual ke wilayah di luar Kaltim, seperti Jatim, Jawa Barat (Jabar), sampai Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mengikuti pameran-pameran usaha seperti yang dilakukannya ini, diakui Khoirul lagi memang penting. Khususnya untuk pengenalan usaha.
Ia menyebut, pengusaha Usaha, Kecil dan Menengah (UKM) di Kaltim sangat merangkul. Termasuk Disperindagkop UKM Kaltim dan hotel-hotel yang mengadakan acara pameran seperti yang diikuti.
"Sejauh ini, cuma saya saja (di Samarinda) yang membuat minuman dari sarang burung walet, sisanya enggak, dijual mentahan. Terbantu sekali dengan acara pameran seperti ini yang membuat kita bisa dikenal," ucapnya.
Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Muda Raup Omzet Rp 8 Miliar dari Sarang Burung Walet
Project Leader Pameran UMKM di Event Wonderful East Borneo Hotel Mercure dan Ibis Samarinda Kysha Rahmadani memberikan tanggapan. Dia mengaku, aktivitas pameran ini sudah sering berlangsung.
Pengusaha yang dicari untuk berpartisipasi harus bisa memenuhi syarat-syarat tertentu. Seperti, sudah terdaftar di dinas terkait.
"Acara ini sebenarnya sering diadakan Mercure dan Ibis Hotel Samarinda. Kita memang bekerjasama sama dinas terkait. Ada 28 tenant yang bercampur dari UMKM dan UKM, sama Labkesda," ujarnya.
Dia menyampaikan, acara berlangsung selama 5 hari, terakhir pada 4 Juni 2023. Pameran ini memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Katanya, ada pameran baju bekas yang dijual kembali. Di mana hasil penjualan dari baju-baju itu akan disumbangkan sebesar 50 persen.
"Sertifikasi halal bisa langsung didapatkan para pengusaha. Syaratnya cuma harus menyiapkan KTP dan NIB saja," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Kepala Daerah Sangat Berperan di Program MBG, Nanik: Jadi Conductor dan Arranger
-
Mitra, Yayasan dan Kepala SPPG Diminta Mengurus SLHS
-
Satpol PP Bongkar Prostitusi Modus 'Kopi Pangku' di Perbatasan Samarinda
-
Pemprov Kaltim Nyatakan Komitmen Reforestasi Hutan Berkelanjutan
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar