SuaraKaltim.id - Catatan prestasi kembali diukir Desa Wisata Pela. Desa yang melintasi Sungai Mahakam ini masuk kategori penyelamat lingkungan. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya Desa Pela meraih penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2023.
Torehan berpretasi digapai bukan hanya sekali dua kali saja. Desa yang berada di Kecamatan Kota Bangun ini telah menerima penghargaan mulai tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
Sebut saja penghargaan Kalpataru tingkat Kutai Kartanegara, 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Juara 3 Nasional Kategori Kelembagaan Desa Wisata Indonesia.
Kemudian Desa Wisata Pela juga menyabet dua penghargaan bergengsi sekaligus di Tourism Entreprenuerial Marketing Award 2023.
Baca Juga: Disbun Siapkan Hilirisasi Hasil Perkebunan, Pemkab Kukar Bakal Bangun Pabrik Kelapa di Pesisir
Penghargaan Kalpataru tingkat Kaltim ini tak terlepas peran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar. Sejak beberapa tahun lalu, instansi tersebut telah memprogramkan penanaman pohon hingga desa ramah lingkungan.
Desa wisata yang berfokus pada konservasi Pesut Mahakam atau hewan endemik di Kaltim ini telah mengeluarkan peraturan desa (Perdes) Nomor 2/2018 tentang larangan alat tangkap ikan kurang ramah lingkungan, seperti setrum maupun bom.
"Tahun 2022 lalu, kami dapat penghargaan Kalpataru tingkat kabupaten, kemudian diikutsertakan di provinsi. Alhamdulillah kita kembali meraih penghargaan Kalpataru di Kaltim dengan kategori penyelamat lingkungan," kata Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin, mengutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (14/06/2023).
Alimin menjelaskan, Pokdarwis yang berfokus pada konservasi Pesut Mahakam sudah berjalan sejak 2019 lalu. Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).
Dukungan juga datang dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Sejumlah bantuan telah diberikan ke Desa Pela, di antaranya alat untuk menjauhkan pesut Mahakam dari jaring nelayan maupun mendengarkan suara pesut melalui teknologi.
Baca Juga: Kebun Sawit Tersebar di Beberapa Kecamatan, Kadisbun Kukar Harap Bisa Tarik Investor
"Dari 2018-2019 kami sudah (fokus) konservasi pesut Mahakam. Kami juga bisa mendengarkan suara pesut dengan scan barcode di Museum Nelayan," ujar Alimin.
Atas prestasi ini, dirinya berharap bisa ikut Kalpataru tingkat nasional dengan kategori penyelamat lingkungan pada 2024 mendatang. Supaya bisa memperkenalkan kembali potensi Desa Wisata Pela dan menjadi terbaik di Indonesia.
"Kami akan berkoordinasi dengan DLHK Kukar dan Kaltim bagaimana cara bisa ikut ke tingkat nasional," tutupnya.
Berita Terkait
-
Rumah Sudah Digeledah, Hari Ini KPK Panggil Ahmad Ali Terkait Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
-
Usut Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ahmad Ali Nasdem
-
KPK akan Lelang 104 Kendaraan Eks Bupati Kukar, Ada Porsche, Mclaren hingga Harley, Minat?
-
Jejak Rita Widyasari: Dari Jersey Mitra Kukar Jadi Rompi Koruptor
-
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, KLHK Gelar Penghargaan Kalpataru
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Motor Rusak, Usaha Mandek, Warga Samarinda Keluhkan Dampak BBM Oplosan
-
Dari Infrastruktur hingga UMKM, DPRD PPU Siap Genjot Perubahan Jelang Era IKN
-
Wisata Tambalang Berubah Duka, Bocah Teluk Bayur Tenggelam saat Liburan Keluarga
-
Rp 10 Miliar untuk Wifi Gratis, Apa Saja yang Didapat Warga Desa Kaltim?
-
IKN Sudah Mewah, Tapi Tikus Masih Jadi Tuan Rumah?