Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 23 Agustus 2023 | 14:47 WIB
Agus terancam gagal mendapatkan pemasukan lantaran kemarau. (suarakaltim.id/ M Rifaldi)

SuaraKaltim.id - Indonesia saat ini tengah dilanda musim kemarau dan cuaca panas. Termasuk wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Petani pun mulai merasakan dampak kemarau. Terutama kekeringan yang melanda lahan perkebunan buah-buahan. Mulai dari terong,  cabai, buncis, hingga mentimun.

Ketua Kelompok Tani Karang Joang, Balikpapan Utara, Agus Basuki mengatakan, sejak tidak ada turun hujan kondisi tanaman buah-buahan yang ada di lahannya mulai mengering dan layu.

"Sudah kering daunnya dan buahnya juga enggak berkembang dengan maksimal," ujarnya, Rabu (23/8/2023).

Lebih lanjut Agus menjelsakan, dari luasan 4 hektar lahan yang di milikinya, saat ini sekitar 2 hektar lahan untuk tanaman baru tumbuh juga mengalami kekeringan.

"Sudah kita siramin, tapi ketersedian air kita nggak cukup lagi sudah," jelasnya.

Agus mengaku, jauh hari sebelum memasuki musim kemarau dirinya telah menyiapkan sumber-sumber air. Hanya saja karena sudah lama tidak ada hujan maka sumber airnya pun mulai mengering juga.

"Di sini kita siapkan 3 sumber air, tapi karena kita siram seminggu 3 kali dan nggak ada hujan makanya mulai habis juga," tambah Agus Basuki.

Di lahannya saat ini terdapat buah pepaya mini, kacang panjang, tomat dan buncis. Namun karena dampak kemarau, seluruh pohonnya telah mengalami kekeringan termasuk tanah yang mengeras.

"Karena kan ini tanamannya butuh air banyak semua," ujarnya lagi.

Agus berharap, dalam beberapa hari kedepan hujan bisa turun di Kota Balikpapan khususnya di wilayah Karang Joang kilometer 12.

"Ya kalau memang masih nggak ada hujan, tanaman yang baru tumbuh bisa mati dan yang berbuah gagal panen," tutupnya.

Kontributor : M Rifaldi

Load More