SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyebut jumlah titik panas di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menurun dalam lima hari terakhir. Dari 183 titik pada Minggu (05/11/2023) menjadi 38 titik pada Kamis (09/11/2023).
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida belum lama ini.
"Sebanyak 38 titik panas ini terpantau sepanjang Kamis kemarin (9/11), mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," katanya, melansir dari ANTARA, Jumat (10/11/2023).
Rincian dari penurunan titik panas selama lima hari terakhir adalah dari 183 titik pada Minggu menjadi 148 pada Senin (06/11/2023). Lalu, turun menjadi 62 titik pada Selasa (07/11/2023), kembali turun jadi 57 titik pada Rabu (08/11/2023), dan turun lagi menjadi 38 titik pada Kamis kemarin.
Baca Juga: Ada 2 Hal, Ini Tantangan dan Peluang Ekraf di Benua Etam
Ia mengatakan, penurunan jumlah titik panas ini akibat dua hal. Pertama, adanya curah hujan di sejumlah wilayah di Kaltim. Kedua, adanya kesadaran warga tidak melakukan pembakaran, termasuk tidak membakar saat mengelola lahan.
"Sebanyak 38 titik panas yang merupakan indikator awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) itu terpantau di empat kabupaten, yakni di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) 2 titik, Kutai Timur (Kutim) 30 titi,, Kutai Kartanegara (Kukar) 3 titik, dan Kabupaten Berau 3 titik," jelasnya.
Sedangkan 57 titik yang terpantau pada Rabu tersebar di 6 kabupaten. Yakni di Kabupaten Paser 12 titik, Penajam Paser Utara (PPU) 1, Kubar 3 titik, Kutim 29 titik, Kutai Kartanegara (Kukar) 7 titik, dan Kabupaten Berau 5 titik.
Ia mengatakan, informasi terkini mengenai sebaran titik panas itu telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi dan kabupaten masing-masing agar dapat ditindaklanjuti.
"Saya meminta kepada warga untuk membantu mencegah karhutla, antara lain dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan," lugasnya.
Baca Juga: Wakil DPRD Kaltim Minta Otorita IKN Utamakan Tenaga Kerja dan Jasa Konstruksi Lokal
Berita Terkait
-
Lepasliarkan 6 Orang Utan di Kaltim, Menhut: Tantangan Lebih Serius Lestarikan Hutan
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Posko Arus Balik PKT di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Disambut Hangat Pemudik
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
- Ini 5 Rekomendasi Mobil Bekas Daihatsu di Bawah 100 Juta, Pajaknya Murah Meriah
Pilihan
-
Momen Langka! Pemain Keturunan Maluku Jewer Kapten Timnas Indonesia di Serie A
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Sho Yamamoto Bawa Persis Solo Jungkalkan Persita
-
7 Rekomendasi Produk Make Up Lokal BPOM, Murah dengan Kualitas Terbaik
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
-
12 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta, Kondisi Oke Tak Bebani Cicilan
Terkini
-
Buruan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan!
-
Antisipasi Darurat di IKN, Basarnas Balikpapan Butuh Tambahan Personel
-
Area Steril Diabaikan, Jembatan Mahakam I Terus Jadi Sasaran Tongkang
-
Lagi-lagi Ditabrak! Jembatan Mahakam I Alami Kerusakan Serius
-
Ratusan Ribu Rupiah Menanti! Klaim DANA Kaget Sekarang Juga