Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 16 November 2023 | 15:30 WIB
Ilustrasi desa belum teraliri listrik. [Ist]

Ia membeberkan, PLN sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang energi kelistrikan merupakan tulang punggung penyediaan kebutuhan listrik nasional. Sesuai target pemerintah pusat, capaian rasio elektrifikasi di tiap daerah ditarget bisa mencapai 100 persen pada 2024 nanti.

Di Kaltim sendiri, PLN mencatat, rasio desa berlistrik (RDB) sampai dengan Agustus 2023 sebesar 83,72 persen. PLN telah melistriki 869 desa/kelurahan dari total 1.038 desa/kelurahan di 10 kabupaten/kota di Bumi Mulawarman.

Masih tersisa 169 desa yang belum terlayani PLN dan saat ini dilayani oleh non-PLN berupa PLTS komunal, LTSHE, PLTD Pemda, PLTMH, maupun swadaya masyarakat.

Sementara, untuk rasio elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.

Baca Juga: Pembangunan PLTA Kayan di Kecamatan Peso Kaltara Dinilai Lambat

"Tapi sebenarnya itu kan perbedaan metode. Karena dihitungnya, jumlah rumah berlistrik dibagi seluruh rumah. Kalau di-'breakdown', masih banyak yang gelap," terangnya.

Tahun ini, PLN menargetkan mengaliri listrik ke 71 desa di Kaltim. Total itu, cukup banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana PLN hanya menargetkan sekitar 25-30 desa per tahun.

Pemprov Kaltim juga rutin memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar listrik bagi warga. Di tahun ini juga, Pemprov Kaltim melalui dinas ESDM telah membangun 42 PLTS di kawasan desa-desa terpencil yang tidak terjangkau listrik PLN.

Ditarget tahun depan, pemprov juga akan memulai 2 ribu sambungan listrik gratis bagi keluarga pra sejahtera.

"Sudah kita mulai uji coba untuk seratus sambungan tahun ini. Semoga bisa tercapai untuk 2 ribu sambungan di tahun depan," bebernya.

Baca Juga: Jumlah Pengguna QRIS di Kaltim Capai 642 Ribu

Load More