SuaraKaltim.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Penajam Paser Utara (Disdikpora PPU), kembali memprogramkan bantuan seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru pada 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Disdikpora PPU Alimuddin belum lama ini. Ia menjelaskan, alokasi anggaran tersebut baru tahun depan.
"Sudah dialokasikan anggaran pengadaan seragam sekolah gratis untuk peserta didik baru pada 2024, sekitar, Rp 9 miliar," jelasnya, disadur Senin (18/12/2023) dari ANTARA.
"Seragam sekolah gratis itu diberikan untuk peserta didik baru yang berasal dari keluarga kurang mampu," tambahnya.
Baca Juga: Penangkaran Rusa Sambar Rencananya di Bangun di Belakang Kantor Bupati PPU
Disdikpora PPU bakal menyelaraskan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dengan data penerimaan peserta didik baru di setiap sekolah. Tujuannya, untuk menentukan peserta didik yang berhak sebagai penerima seragam sekolah gratis itu.
Menurutnya, setelah mendapatkan data penerimaan peserta didik baru dari setiap sekolah akan dilakukan verifikasi data di lapangan. Hal itu agar program tepat sasaran.
"Atau penerima seragam gratis benar-benar peserta didik baru yang berasal dari keluarga kurang mampu," sambungnya.
Ia menuturkan, bantuan seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru tersebut telah berjalan sejak Tahun Ajaran 2019-2020. Program itu menyasar seluruh peserta didik baru dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA)/sederajat.
"Tapi pada 2024, seragam sekolah gratis hanya diberikan kepada peserta didik SD dan sekolah menengah pertama (SMP)," ujarnya.
Baca Juga: Dewan Pengupahan PPU Sepakati Kenaikan UMK Sebesar 4 Persen
Kemudian, penerima bantuan seragam sekolah gratis adalah peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu, pada tahun sebelumnya semua peserta didik baru tanpa terkecuali mendapatkan seragam sekolah gratis.
Program seragam sekolah gratis harus tepat sasaran yang benar-benar membutuhkan, kata dia, peserta didik baru yang berasal dari keluarga tidak mampu yang berhak menjadi penerima bantuan.
Bantuan seragam sekolah yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis bagi peserta didik baru, masih menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Program bantuan seragam sekolah gratis dinilai sebagai salah satu menjadi kebutuhan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara," lugasnya.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani: 10 Menit Cuma Buat Pakai Sepatu Komcad
-
6 Pesona Srikandi Kabinet Merah Putih Pakai Seragam Loreng, Veronica Tan Paling Curi Fokus?
-
Potret Menteri Pariwisata Widiyanti Wardhana di Akademi Militer: Pakai Seragam Loreng Tapi Tetap Modis Memikat
-
Pakai Seragam Loreng, Ekspresi Gibran saat Pembekalan Jadi Sorotan Netizen
-
Bawa Seragam Loreng-Tidur di Tenda, Rombongan Menteri Naik Hercules ke Akmil Magelang Besok Siang
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas