Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 21 Desember 2023 | 12:54 WIB
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. [Suara.com/Rakha]

SuaraKaltim.id - Anies Baswedan berencana menerapkan sistem meritokrasi di semua lembaga negara baik sipil, militer, maupun polisi apabila berhasil menjadi presiden 2024.

Anies meyakini sistem meritokrasi lebih baik dibandingkan praktik orang dalam, yang selama ini menggejala di hampir semua lini di Indonesia.

Dia menjelaskan, dengan sistem meritokrasi ini setiap orang hanya bisa naik pangkat atau mengisi sebuah jabatan berdasarkan prestasi di bidang terkait.

"Apa itu meritokrasi? Meritokrasi yaitu yang berprestasi yang mendapatkan posisi. Karena tanpa adanya meritokrasi yang rugi negeri ini," katanya, dikutip dari Antara, 21 Desember 2023.

Baca Juga: Anies Baswedan Bedah Masalah Food Estate, Tawarkan Dua Solusi Ini Sebagai Gantinya

Sang mantan Gubernur DKI mencontohkan berharap nantinya sistem meritokrasi, bisa menjadi gerakan nasional, dan ini dipastikan akan menghilang praktek orang dalam yang menjadi kendala bagi orang-orang yang memiliki ketrampilan dan kemampuan.

"Semua cabang olahraga, cabang prestasi menggunakan prinsip meritokrasi. Jadi kami membayangkan meritokrasi ini menjadi gerakan nasional," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, (13/11), telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, (14/11), pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Anies Baswedan Murid Politik, Tiap Jumat Makan Siang Bersama

Load More