SuaraKaltim.id - Persemaian Mentawir di Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang mengembangkan sekitar 2.000 batang indukan berbagai jenis buah untuk entres (sistem sambung tanaman) untuk batang atas, agar buah yang dihasilkan lebih cepat dan berkualitas.
Hal itu disampaikan Manajer Pusat Persemaian Mentawir IKN, Saifurrohman Wahid saat berada di Mentawir, Sepaku, Minggu (25/02/2024) kemarin.
"Sebanyak 2.000 batang yang disiapkan menjadi entres (batang atas) tersebut merupakan hasil pembibitan yang kami lakukan sejak tahun lalu yang juga dikembangkan melalui sistem sambung pucuk," katanya, disadur dari ANTARA, Senin (26/02/2024).
Fungsi pengembangan entres tersebut antara lain untuk memenuhi permintaan warga terhadap berbagai jenis buah di IKN dan sekitarnya, termasuk untuk masyarakat Kaltim secara umum.
Baca Juga: Persiapan IKN, 6.000 ASN Pindah Oktober 2024, Tunggu Tunjangan Spesial
Kemudian untuk menghijaukan kawasan IKN dan sekitarnya, termasuk untuk memulihkan lahan yang sekaligus juga bernilai ekonomi bagi masyarakat, sehingga selain bermanfaat bagi lingkungan juga bermanfaat bagi petani dan pekebun.
"Semua ini dimaksudkan untuk mewujudkan ketahanan pangan dari buah-buahan bagi penduduk IKN khususnya dan bagi penduduk Kaltim umumnya, karena ketahanan pangan tidak melulu dari tanaman pangan, tapi juga dari buah dan hortikultura lain," jelasnya.
Satu batang bibit yang dikembangkan tersebut bisa menjadi puluhan atau ratusan entres secara berkala, bahkan bisa jadi ribuan entres per tahun, sehingga ke depan pihaknya tidak repot mencari bibit buah unggul untuk dijadikan batang atas.
Secara garis besar, bibit yang dikembangkan di Mentawir ada tiga klaster, yakni klaster tanaman keras atau kayu-kayuan antara lain ulin, balsa, memerant belangeran, gaharu, nyatoh, nyamplung, tengkawang, jabon dan lainnya.
"Kemudian klaster tanaman hasil hutan bukan kayu yang di dalamnya juga ada buah-buahan seperti cempedak, durian, lai (durian lokal) jengkol, petai, mangga, manggis, alpukat, sirsak, jambu, dan berbagai jenis buah lokal lain," bebernya.
Baca Juga: IKN Dongkrak Ekonomi Kaltim: Tumbuh 6,22%, Tertinggi di Indonesia!
Ada pula klaster tanaman estetika seperti tanjung, flamboyan, tabebuya, dan pucuk merah, yakni jenis tanaman yang sengaja dikembangkan karena selain untuk rehabilitasi lahan juga berfungsi sebagai keindahan lingkungan.
Berita Terkait
-
Tugu Titik Nol di IKN Jadi Bahan Tertawaan di Medsos Karena Bertuliskan Lorem Ipsum
-
Monumen Titik Nol IKN Masih Ada Tulisan "Loren Ipsum", Netizen Gagal Paham: Kok Bisa Selengah Ini?
-
CEK FAKTA: Budi Arie Kembalikan Dana Haji yang Dipakai buat Bangun IKN
-
CEK FAKTA: Budi Arie Bakal Kembalikan Dana Haji yang Dipakai IKN Rp 700 Triliun, Benarkah?
-
IKN dan PSN: Ambisi Ekonomi Indonesia Dibangun di Atas Tanah Sengketa?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN