Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 28 Februari 2024 | 17:00 WIB
Suku Kutai merupakan satu di antara beberapa penduduk asli Kalimantan [SuaraKaltim.id/Istimewa]

SuaraKaltim.id - Suku bangsa Kutai menjadi salah satu suku bangsa asal Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri dibanding suku bangsa lainnya.

Suku Kutai ini merupakan satu di antara beberapa penduduk asli Kalimantan yang terdiri atas beberapa puak.

Di antara banyak puak lainnya adalah suku Dayak seperti Bentian, Benuaq, Bahau, Kenyah, Modang, Punan, Tanjung, dan sebagainya.

Dikutip dari buku Kamus Bahasa Kutai, keberadaan bahasa Kutai tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan yang pernah menjadi pusat kekuasaan disana yakni Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Mardipura.

Baca Juga: Deskripsi Lengkap Bahasa Kutai, Dari Asal-usul hingga Dialek

Kala itu, sebagai pusat kekuasaan, dialek yang digunakan oleh pihak kerajaan adalah satu dialek, yaitu Melanti.

Sejak kehadiran Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dialek tersebut digunakan sebagai sarana komunikasi pemerintah dengan rakyatnya.

Oleh karena itu, dialek yang dipakai secara sosial-politik digunakan dan dimergerti juga oleh puak bangsa Kutai, baik di pusat pemerintaan maupun di seluruh daerah keluasaan kerajaan.

Kemudian, jumlah penduduk yang menggunakan bahasa Kutai tersebar di beberapa wilayah Kalimantan Timur, seperti Sengata, sebagian Samarinda dan Bontang.

Penggunaan bahasa Kutai sebagai alat komunikasi lebih didominasi di wilayah Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki jumlah penduduk Kutai Kartanegara per tahun 2005 adalah 547.422 jiwa.

Baca Juga: Polres Kukar Tertibkan Judi Berkedok Adat, Temukan Dadu, Tongkok, dan Sabung Ayam

Dibandingkan dengan luas wilayah maka kepadatan penduduk mencapai rata-rata 20,08 jiwa penduduk yang bermukim di wilayah ini.

Di luas wilayah ini biasanya terdiri atas penduduk asli seperti Kutai, Benuaq, Tunjung, Bahau, Modang, Punan, dan Kayan.

Kemudian ada juga penduduk pendatang seperti Jawa, Bugis, Banjar, Madura, Buton, Timor, dan lain-lain. Lalu untuk pola penyebaran penduduk sebagai besar mengikuti pula trasportasi yang ada.

Sungai Mahakam merupakan jalur arteri bagi transportasi di tepi Sungai Mahakam dan cabang-cabang.

Daerah-daerah yang agak jauh dari tepi sungai yang belum terdapat prasarana jalan darat rela kurang terisi dengan permukiman
penduduk.

Sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara tinggal di pedesaan, yakni mencapai 75,7% dan 24,3% berada di daerah perkotaan.

Sementara mata pencarian penduduk sebagai besar di sektor pertanian 38,25%, industri atau kerajinan 18,37%, perdagangan 10,59%, dan lain-lain 32,79%.

Kontributor : Maliana

Load More