SuaraKaltim.id - Suku bangsa Kutai menjadi salah satu suku bangsa asal Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri dibanding suku bangsa lainnya.
Suku Kutai ini merupakan satu di antara beberapa penduduk asli Kalimantan yang terdiri atas beberapa puak.
Di antara banyak puak lainnya adalah suku Dayak seperti Bentian, Benuaq, Bahau, Kenyah, Modang, Punan, Tanjung, dan sebagainya.
Dikutip dari buku Kamus Bahasa Kutai, keberadaan bahasa Kutai tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan yang pernah menjadi pusat kekuasaan disana yakni Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Mardipura.
Kala itu, sebagai pusat kekuasaan, dialek yang digunakan oleh pihak kerajaan adalah satu dialek, yaitu Melanti.
Sejak kehadiran Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dialek tersebut digunakan sebagai sarana komunikasi pemerintah dengan rakyatnya.
Oleh karena itu, dialek yang dipakai secara sosial-politik digunakan dan dimergerti juga oleh puak bangsa Kutai, baik di pusat pemerintaan maupun di seluruh daerah keluasaan kerajaan.
Kemudian, jumlah penduduk yang menggunakan bahasa Kutai tersebar di beberapa wilayah Kalimantan Timur, seperti Sengata, sebagian Samarinda dan Bontang.
Penggunaan bahasa Kutai sebagai alat komunikasi lebih didominasi di wilayah Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki jumlah penduduk Kutai Kartanegara per tahun 2005 adalah 547.422 jiwa.
Baca Juga: Deskripsi Lengkap Bahasa Kutai, Dari Asal-usul hingga Dialek
Dibandingkan dengan luas wilayah maka kepadatan penduduk mencapai rata-rata 20,08 jiwa penduduk yang bermukim di wilayah ini.
Di luas wilayah ini biasanya terdiri atas penduduk asli seperti Kutai, Benuaq, Tunjung, Bahau, Modang, Punan, dan Kayan.
Kemudian ada juga penduduk pendatang seperti Jawa, Bugis, Banjar, Madura, Buton, Timor, dan lain-lain. Lalu untuk pola penyebaran penduduk sebagai besar mengikuti pula trasportasi yang ada.
Sungai Mahakam merupakan jalur arteri bagi transportasi di tepi Sungai Mahakam dan cabang-cabang.
Daerah-daerah yang agak jauh dari tepi sungai yang belum terdapat prasarana jalan darat rela kurang terisi dengan permukiman
penduduk.
Sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara tinggal di pedesaan, yakni mencapai 75,7% dan 24,3% berada di daerah perkotaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Internet Desa Tak Hanya Infrastruktur, Tapi Juga SDM Andal
-
Prabowo: Politik Indonesia Harus Santun, Penuh Persaudaraan
-
Prabowo Pastikan Standar Baru MBG, Semua Dapur Wajib Punya Koki Terlatih
-
DPR Desak Pemerintah Tunda Ekspor Emas, Prioritaskan Kebutuhan Domestik
-
9.637 Produk RI Bebas Bea Masuk ke Eropa lewat I-EU CEPA