SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dari 181 titik pada Sabtu (24/02/2024) menjadi 76 titik pada Ahad (25/022024) kemarin.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida belum lama ini.
"Sebanyak 76 titik panas tersebut terpantau sepanjang Ahad (25/02/2024) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujarnya, disadur dari ANTARA, Senin (26/02/2024).
Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan ke pihak terkait. Seperti, Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, Manggala Agni, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Ia mengatakan, 181 titik yang terpantau dua hari lalu tersebar di lima kabupaten, yakni Penajam Paser Utara (PPU) 1 titik, Kutai Barat (Kubar) 10 titik, Kutai Timur (Kutim) 67 titik, Kutai Kartanegara (Kukar) 89 titik, dan Berau 14 titik.
"Sedangkan 76 titik yang terpantau Ahad tersebar di empat kabupaten, yakni Kutai Barat 1, Kutai Timur 29 titik, Kutai Kartanegara 42 titik, dan Berau 4 titik," tambahnya.
Rinciannya, satu titik di Kabupaten Kubar berada di Kecamatan Damai dengan tingkat kepercayaan menengah, empat titik di Berau tersebar di tiga kecamatan yaitu Gunung Tabur 1 titik, Pulau Derawan 2 titik, dan Sambaliung 1 titik, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Di Kabupaten Kutim yang terpantau 29 titik panas tersebar di delapan kecamatan. Yakni Bengalon 9 titik, Kaliorang 1 titik, Kaubun 2 titik, Kongbeng 1 titik, Long Mesengat 5 titik, Muara Ancalong 3 titik, Muara Wahau 5 titik, dan Rantau Pulung 3 titik dengan tingkat kepercayaan menengah dan rendah.
"Di Kabupaten Kutai Kartanegara terpantau 42 titik tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kembang Janggut 19 titik, Tenggarong Seberang 1 titik, Anggana 1 titik, Kenohan 1 titik, Kota Bangun 1 titik, Muara Kaman 15 titik, dan Muara Muntai 13 titik dengan tingkat kepercayaan rendah, menengah, dan tinggi," bebernya.
Baca Juga: Potensi Besar! 330 Perusahaan Perkebunan Kelola 2,7 Juta Hektare Lahan di Kaltim
Meskipun jumlah titik panas menurun, ia tetap mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun di lahan agar tidak terjadi penambahan maupun perluasan titik panas.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena api maupun bara," lugasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
Terkini
-
IKN Terancam Karhutla: Dishut Kaltim Perkuat Zona Penyangga
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh 4,69 Persen, Industri Pengolahan Jadi Penopang
-
Cegah Pungutan Liar, Pemkot Bontang Gulirkan Kartu Pintar untuk Pelajar
-
Jadi Inspektur Upacara di HUT RI ke-80 IKN, Basuki: Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung
-
Gratispol Kaltim Belum Rampung, Unmul Minta Mahasiswa Sabar