Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 29 Februari 2024 | 18:40 WIB
Presiden Jokowi di PT KAN, Bontang. [Ist]

SuaraKaltim.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggarisbawahi pentingnya kemandirian pangan di tengah krisis yang sedang melanda dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya, saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kamis (29/02/2024).

Presiden Jokowi menyoroti sulitnya mengimpor bahan pangan pokok seperti beras dan gandum, yang sebelumnya mudah didapatkan dari 22 negara namun kini mengalami pembatasan ekspor.

“Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting bagi semua negara dan produktivitas pangan kita memerlukan yang namanya pupuk,” ujar Jokowi, dikutip dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.

Baca Juga: Pengamanan 3 Lapis dengan 900 Personel Gabungan untuk Kunjungan Jokowi ke Bontang

Jokowi juga menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai kemandirian dalam produksi barang dan produk lainnya, tidak terbatas hanya pada amonium nitrat.

Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat sepenuhnya mengendalikan kebutuhan domestiknya dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

“Tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi juga barang-barang dan produk-produk kita yang masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu,” tandasnya.

Rp 1,2 Triliun untuk Pabrik Amonium Nitrat? "Uang Kecil" Kata Jokowi

Diberitakan sebelumnya, Jokowi meresmikan pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kamis (29/02/2024). Pabrik yang bakal memproduksi amonium nitrat ini menghabiskan anggaran Rp 1,2 triliun.

Baca Juga: Pipa PDAM Bontang Membahayakan, Nelayan Menuntut Solusi

Jokowi pun berkelakar, anggaran tersebut terlalu kecil bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal itu disampaikan Jokowi saat sambutan di acara peresmian PT KAN.

"Saya kira Rp 1,2 triliun untuk kementerian BUMN itu bukan uang yang besar, itu uang kecil," sebutnya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.

Baca juga: Jokowi Ingin Indonesia Mandiri Pangan di Tengah Sulitnya Impor Bahan Pokok

Mantan Gubernur DKI dan Walikota Solo itu pun berharap dengan kehadiran pabrik ini dapat mengatasi kebutuhan pupuk dalam negeri yang terus meningkat.

Dari catatan yang dimiliki Jokowi dari kebutuhan amonium nitrat nasional, 21% di antaranya dipenuhi dengan impor, pabrik di Bontang bisa mengurangi impor hingga 8%.

Namun, Jokowi sendiri ingin agar 21% kebutuhan bahan baku yang diimpor benar-benar bisa disubstitusi dengan produk dalam negeri.

"Jadi perlu diteruskan agar 21% itu rampung semuanya. Jadi betul-betul bisa kita pegang," kata Jokowi.

Load More