SuaraKaltim.id - Zaman pra sejarah adalah zaman yang dikenal ketika manusia belum mengenal tulisan. Zaman ini pula diketahui ketika manusia purba mulai muncul.
Terdapat beberapa istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah seperti zaman nirleka dan zaman praaksara.
Saat itu, manusia dipercaya mulai memanfaatkan perkakas batu sekitar 3,3 juta tahun silam dan berakhir saat sistem tulis sudah tercipta.
Sementara di Indonesia sendiri, zaman prasejarah atau saat itu masih menggunakan Nusantara, memiliki periode waktu sangat panjang.
Baca Juga: 2.723 Calon Jemaah Haji Kaltim Siap Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama 14 Mei 2024
Berdasarkan temuan-temuan yang ada, zaman prasejarah di Indonesia ini berlangsung kira-kira sejak 1,7 juta tahun yang lalu.
Di masa prasejarah ini terbagi dalam dua periode zaman yakni zaman batu dan zaman logam.
Di zaman batu sendiri, manusia kala itu memiliki beberapa masa seperti masa berburu, mengumpulkan makanan, hingga bercocok tanam.
Lantas bagaimana kehidupan di wilayah Kalimantan Timur saat zaman prasejarah?
Dikutip dari buku Sejarah Daerah Kalimantan Timur, kala itu peneliti belum berhasil mengungkapkan zaman prasejarah di daerah ini.
Baca Juga: Pendaftaran PPS dan PPK Pilkada Kaltim 2024 Telah Dibuka! Cek Syarat dan Jadwalnya
Sampai sekarang belum ada penelitian ataupun penggalian oleh para ahli yang dapat menyingkapkan tabir prasejarah di daerah Kaltim.
Padahal, penelitian itu sangat diperlukan untuk mengetahui asal-usul penghuni yang pertama mendiami Kaltim dengan segala bentuk segi kehidupan dan kebudayaannya.
Kendati demikian, daerah Kalimantan Timur pada tahun 400 Masehi sudah ada tanda memasuki zaman sejarah.
Hal itu karena telah adanya berita tertulis tentang Kerajaan Mulawarman, juga penemuan lukisan gua atau cadas prasejarah berusia 40.000 tahun yang ditemukan di kawasan pegunungan Sangkulirang Mangkalihat.
Tetapi dalam kenyataan selanjutnya, batas antara prasejarah dan sejarah di daerah ini sangat kabur.
Misalnya hal ini terlihat pada beberapa suku pedalaman Kalimantan Timur yang hidupnya jauh terpencil di rimba raya seperti suku Punan.
Mereka dapat dikatakan baru memasuki zaman sejarah pada abad ke XX ini, karena cara hidup mereka masih mirip dengan zaman peralihan dari Mesolitikum ke Neolitikum.
Dalam beberapa segi kehidupan sosial tertentu mereka berada di zaman Mesolitikum dengan ciri-ciri hidup belum menetap, masih mengembara dan berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tetapi saat ini Suku Punan telah diatur di pemukiman yang tetap oleh Pemerintah Daerah. Termasuk cara mereka mendirikan rumah, kebiasaan berburu sudah menjadi beternak dan bercocok tanam.
Juga pandangan mereka sudah mulai mempercayai Tuhan Yang Maha Esa dan alat-alat dapur serta senjata mereka sudah berganti dari batu ke logam.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
Serba-serbi Carok, Prinsip dan Catatan Peristiwa yang Menyertainya
-
Misteri Kepunahan Hewan Raksasa Terungkap! Ini 6 Penyebabnya
-
Rocky Gerung Sentil yang Doyan Pamer Tas Hermes: Dulu Buat Lindungi Privasi hingga Melawan Rasisme!
-
Harga Diri atau Nyawa? Dilema Tragis di Balik Budaya Carok
-
Asal Usul Budaya Carok, Tewaskan Seorang Saksi di Pilkada Madura
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye