SuaraKaltim.id - Mandau merupakan senjata tradisional dari Provinsi Kalimantan khususnya dari masyarakat suku Dayak, suku asli Kalimantan.
Mandau adalah senjata yang sakral bagi orang Dayak, serta dianggap paling suci dan paling kuat. Tak heran, senjata ini juga dikenal sebagai senjata yang kental dengan aura mistisnya.
Meski dianggap senjata sakral, tetapi untuk melihat wujudnya, mandau ini memiliki kesan unik dengan banyak ornamen seni yang kental dan melimpah.
Lantas, bagaimanakah sejarah dari mandau itu sendiri? Berikut penjelasannya:
Dikutip dari laman Warisan Budaya Kemendikbud, menurut cerita turun-temurun, mandau ini berasal dari asal kata "MAn-Da-U".
Kata tersebut merupakan nama seseorang yang datang ke pulau Kalimantan yang diduga berasal dari suku kuno china "Namman" atau Barbar Selatan.
Sosok mandau merupakan seseorang yang pertama membuat bentuk senjata pedang yang menyerupai bentuk bilah pedang atau parang mandau seperti saat ini.
Awalnya, Man Da U diceritakan datang ke pulau Kalimantan bersama para tawanan perang Bangsa Barbar Selatan.
Kala itu ia datang bersama laki-laki dan perempuan yang kemudian mereka dipekerjakan menjadi budak dan mengabdi kepada Man Da U.
Baca Juga: Dari Vietnam ke Kalimantan: Kemiripan Arsitektur dan Sistem Kekerabatan Suku Rade dan Suku Dayak
Sebenarnya Man Da U datang ke kalimantan untuk mencari hasil alam, dan dia berkeliling ke sungai-sungai hingga membentuk kelompok-kelompok dari tempat satu dan tempat lainnya.
Saat berkeliling dan membentuk kelompok itu, tubuh-tubuh mereka ditandai dengan ukiran-ukiran tato agar mereka mengenal setiap kelompok klan yang mereka temui.
Di zaman dahulu, Man Da U terkenal kejam dan ahli dalam peperangan. Kelompok klan Man Da U dikenal kerap kali melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau Kalimantan.
Termasuk kala itu ada bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang datang ke Pulau Kalimantan.
Man Da U kemudian menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan suka memenggal kepala musuh-musuhnya.
Adapun pemenggalan itu dikenal sebagai adat Pengayauan hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka.
Alhasil, sampai saat ini Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau Kalimantan.
Orang-orang dahulu jika membuat senjata menamakan senjata mereka dengan sebutan senjata Mandau yang sakti seperti leluhur mereka Man Da U yang membawa adat Pengayauan meskipun saat ini adat pemenggalan kepala musuh ini sudah dilarang.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat
-
Seno Aji Ingatkan Pekerja IKN: Rokok di Kamar Bisa Picu Kebakaran