SuaraKaltim.id - Kasus ledakan pabrik Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), mendapat sorotan dari pengamat dan dosen Teknik Kimia Universitas Mulawarman, Hairul Huda.
Hairul mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar pabrik, terutama setelah dua ledakan terjadi pada 16 dan 17 Mei 2024.
"Slag nikel akan menghasilkan cairan panas yang kemudian akan mengeras. Jika tidak mengeras, maka dia akan menjadi debu sehingga menghasilkan dust explosive," jelasnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (22/05/2024).
Dari keterangan PT KFI, ledakan disebabkan karena tumpukan di bagian pembuangan limbah. Hairul pun mengomentari dampak buruk yang akan terjadi pada tumpukan limbah slag nikel tersebut.
Baca Juga: Pekerja Asing Asal China Meninggal, Kebakaran Pabrik Smelter Nikel di PT Kalimantan Ferro Industry,
Hairul menduga ledakan terjadi akibat penanganan limbah slag nikel yang tidak sesuai prosedur. Hal ini menjadi indikasi kelalaian dalam pengelolaan limbah B3.
"Itu berpotensi mencemari lingkungan, karena slag nikel merupakan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Jika terjadi ledakan, indikasinya ada penanganan yang tidak sesuai," bebernya.
Tidak hanya soal penanganan saja, Hairul juga menekankan kepada perusahaan terkait untuk lebih memperhatikan keselamatan para pekerja. Sebagai informasi, ledakan kemarin rupanya mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar.
"Perlengkapan harus memadai, kemudian perusahaan juga harus memberikan pelatihan keselamatan kerja untuk karyawan disana," ujarnya.
"Proses penangan limbah juga diperhatikan, harus sesuai dengan prosedur yang ini. Ini menjadi evaluasi bagi mereka ke depannya," tambahnya.
Baca Juga: Bantu Warga Sanga-sanga, Pemkab Kukar Beri Tandon dan Cool Box untuk Atasi Masalah Air Bersih
Berita Terkait
-
Ledakan Bom Mobil di Pakistan Tewaskan Dua Anak dan Lima Militan
-
Teror di Jantung Pemerintahan Brasil, Pelaku Ternyata Ancam di Medsos Sebelum Ledakan
-
Teror Bom di Brasilia: Mahkamah Agung dan Kongres Brasil Jadi Sasaran
-
Bom Meledak di Stasiun Kereta Pakistan, Lebih dari 20 Warga Tewas, 50 Lainnya Luka-luka
-
Kisah Kutus Kutus Racikan Babe Bambang Pranoto, Kini Berganti Nama Sanga Sanga
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye