Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 29 Juli 2024 | 16:00 WIB
Desain Istana Wapres bertajuk 'Huma Betang Umai' karya SHAU yang menyabet Juara 2 dalam Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di IKN. [tangkap layar]

SuaraKaltim.id - Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal segera dibangun. Hal itu disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hasmadilaga.

Ia mengatakan, proyek pembangunan Istana Wapres di IKN sudah memasuki kontrak dan menunggu kapan akan digroundbreaking.

“Sudah kontrak, kita menunggu apakah mau groundbreaking, saya lihat jadwalnya,” ucap Danis, disadur dari AyoBandung.com, Senin (29/07/2024).

Ia mengatakan, setelah groundbreaking, dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk pembangunan Istana Wapres di IKN tersebut. Biaya pembangunannya dilaporkan senilai Rp 1,7 triliun.

Baca Juga: Liburan Sambil Belajar! Yuk, Kunjungi Penangkaran Rusa Sambar Dekat IKN

Ia menjelaskan, anggaran tersebut sudah mencakup pembangunan proyek kantor wapres, kantor sekretaris wapres, kediaman dan bangunan pendukung lainnya.

Sebelumnya, Kurator IKN Ridwan Kamil buka suara untuk proyek Istana Wapres di IKN. Di mana katanya proyek itu menyesuaikan dengan desain original sesuai permintaan dari Presiden Jokowi.

Kurator perencanaan dan pembangunan IKN tersebut mengatakan desain yang sempat disayembarakan untuk dikembalikan semurni-murninya.

Namun, dengan proyek pembangunan Istana Wapres yang menelan biaya triliunan tersebut, Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka justru enggan menggunakan kediaman tersebut.

Putra sulung Jokowi itu menuturkan, alasan dirinya tidak akan mendiami rumah dinas wapres karena selama ia menjadi Wali Kota Solo juga tidak pernah tinggal di rumah dinas.

Baca Juga: Apa Itu HGU? Aturan Hukum Buat Jokowi Izinkan Investor Kuasai Tanah IKN 190 Tahun

Gibran pun menyebutkan hal itu sudah menjadi kebiasaan dirinya. Rumah dinas yang seharusnya dapat dipakai oleh Gibran, nantinya akan dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat. Gibran akan melakukan pertemuan dengan para warga di rumah dinasnya.

“Sebenarnya kalau rumah dinas tidak pernah saya tinggali, lebih kepada kegiatan-kegiatan warga,” ucap Gibran.

Dalam penuturannya, sampai rumah dinas di IKN rampung, dirinya akan tinggal di Jakarta. Gibran pun tetap tidak akan tinggal di rumah dinas yang ada di Jakarta, tetapi mencari kediaman lain untuknya.

Saat ditanyakan oleh wartawan terkait pertimbangan lain soal keputusannya tidak akan tinggal di rumah dinas, Gibran tetap beralasan sebuah kebiasaan saja.

“Enggak ada pertimbangan apa-apa, saya sudah kebiasaan saja,” tutur Gibran.

Penjelasan lebih lanjut karena Gibran merasa lebih nyaman tinggal bersama keluarga di rumah pribadi miliknya ketimbang di rumah dinas.

Load More