Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 25 September 2024 | 16:15 WIB
Istana Garuda di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga 10 tahun mendatang tak akan siap menggantikan DKI Jakarta. Hal itu ditelisik dari kesiapan IKN oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Menurut Refly Harun, membangun ibu kota dengan ekosistem yang menyertainya tak mudah. Alasannya, karena membutuhkan infrastruktur serta sumber daya manusia (SDM) yang memadai, sehingga IKN kini baginya tak akan siap dalam waktu dekat.

"Dan kalau mau bicara siap ini siap itu, sampai 10 tahun mendatang juga enggak akan siap, emang gampang membangun ibu kota dengan segala ekosistemnya," ungkapnya, dikutip dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Rabu (25/09/2024).

Sementara sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tak mau terburu-buru mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Menurut Jokowi, syarat utama untuk memindahkan ibu kota adalah kesiapan infrastruktur hingga SDM.

Baca Juga: Pemerintah Lirik UMKM Agar Investasi di IKN, Sudah Ada Peminat?

"Kalau yang namanya sudah ditandatangani, pindah itu semuanya harus siap. Bukan cuman gedungnya siap. Furniture-nya harus siap, listriknya harus siap, SDM-nya harus siap, sistemnya harus siap. Ini bukan pindahan rumah aja ruwetnya kayak gitu. Ini pindahan ibu kota. Jadi semuanya harus dihitung," tegas Jokowi. 

Dirinya mengatakan, Keppres pemindahan ibu kota ke Nusantara bisa dilakukan Prabowo Subianto, yang merupakan presiden selanjutnya jika IKN memang sudah siap untuk dijadikan pusat pemerintah.

"Yang tanda tangan bisa saya bisa presiden terpilih, pak Prabowo Subianto. Yang penting kotanya ini siap betul, ekosistemnya sudah terbangun. Kalau itu sudah siap, juga ada yang pendukung yang lainnya. Logistik seperti apa, sekolah untuk anak-anak yang nanti di sana siap ndak, rumah sakitnya siap ndak. Semuanya, tidak hanya urusan kita pindahan," tuturnya.

Load More