SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan soal pasang laut setinggi 2,9 meter di kawasan pesisir Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dan sekitarnya dapat mengganggu aktivitas warga.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida belum lama ini.
"Pasang laut dapat mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat, maka warga diharap waspada terhadap dampaknya," ujarnya, disadur dari ANTARA, Minggu (03/11/2024).
Pasang laut juga bisa membahayakan bagi anak-anak yang kadang berenang di pantai, sehingga orang tua disarankan mengawasi anak-anak mereka.
Baca Juga: 70 Tenan Siap Manjakan Pengunjung di Fin Expo 2024 Balikpapan
Berdasarkan prakiraan pasang surut di Perairan Kaltim pada dasarian pertama November 2024 tepatnya 1-10 November, di perairan Balikpapan akan ada pasang tertinggi 2,9 meter pada 3 November sekira pukul 19.00 Wita.
Terdapat empat kawasan yang terpengaruh oleh pasang surut di perairan Balikpapan, yakni Samboja dan sekitarnya, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
Sedangkan di kawasan tersebut banyak tambak di daerah pesisir yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut dikhawatirkan udang dan ikan di tambak bisa terdampak, sehingga melalui peringatan ini diharapkan warga siaga.
"Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke permukiman warga yang dekat pantai," katanya.
Bukan hanya warga yang bermukim di pesisir Balikpapan dan sekitarnya saja yang diimbau waspada, tapi juga sejumlah kawasan pesisir lain yang tersebar di Kaltim, seperti di perairan Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, serta di muara Sungai Mahakam.
Baca Juga: Pasang Laut 2,7-2,8 Meter Ancam Kaltim, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Berita Terkait
-
Protes Menggema di Medsos, Publik Figur hingga Pebisnis Diminta Ikut Viralkan Tolak PPN 12 %, Kenapa?
-
Berlatar Garuda Biru, Seruan Tolak PPN 12 % di Medsos Bakal Masif Seperti Peringatan Darurat?
-
Banjir Rob Rendam Pemukiman di Muara Angke
-
Mandatalam Earth Run 2024: Lari Menuju Bumi yang Hijau Run For Earth" di Podomoro Park, Bandung
-
Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Warganet Kibarkan Lagi Peringatan Garuda Biru
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye