Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 11 Maret 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi zakat. [Ist]

Ia menegaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga wujud kepedulian dan solidaritas dalam membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.

“Kami yakin kalau Baznas bisa mengelola dengan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran, mendukung program pemberdayaan ekonomi, khususnya pemberdayaan ekonomi umat, terutama untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu. Ini sebuah lembaga yang kita cari, insyaallah kita akan bersama memakmurkan zakat bukan hanya kewajiban sebagai umat Muslim tapi bentuk kepedulian masyarakat Kaltim,” tegasnya.

Acara "Kaltim Berzakat" turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag), pimpinan organisasi perangkat daerah, pimpinan perguruan tinggi, perbankan, serta tokoh agama dan masyarakat.

Dengan adanya dorongan dari pemerintah, diharapkan kesadaran berzakat di Kaltim semakin meningkat, sehingga dana yang terkumpul dapat dikelola secara optimal untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok yang kurang mampu.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 10 Maret 2025

Load More