Untuk mengatasi permasalahan ini, Otorita IKN memasang ratusan perangkap serta menyebar obat pembasmi di sejumlah titik strategis.
Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena, menyampaikan, langkah pencegahan terus dilakukan melalui koordinasi dengan Kedeputian Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, khususnya dalam aspek kesehatan lingkungan.
“Kami sudah sebar ratusan perangkap dan obat. Ini adalah bagian dari upaya pengendalian agar populasi tikus tidak semakin mengganggu,” jelasnya, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (07/04/2025).
Thomas mengakui bahwa peningkatan jumlah tikus memang terjadi dan cukup mengkhawatirkan.
Namun, pihaknya telah menyiapkan langkah preventif jangka panjang demi menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Menurutnya, serangan tikus ini tidak lepas dari kondisi geografis IKN yang dulunya merupakan wilayah hutan perbukitan.
“Dulu kawasan ini adalah hutan dengan banyak sarang alami tikus. Jadi wajar kalau saat ini mereka masih berkeliaran,” ungkap Thomas.
Selain faktor alam, kurangnya kesadaran pengunjung dalam menjaga kebersihan juga disebut sebagai pemicu meningkatnya populasi tikus.
Banyak sampah, terutama plastik, ditemukan berserakan di area publik meskipun sudah tersedia tempat sampah dan papan imbauan.
Baca Juga: Saat Motor Brebet Jadi Isu Publik, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Komunikasi Krisis
Keluhan juga datang dari sejumlah wisatawan yang berkunjung ke IKN selama masa libur Lebaran.
Salah satunya adalah Via dan Sarah, yang mengaku terkesan dengan arsitektur bangunan dan suasana modern di tengah hutan, tetapi kecewa melihat banyaknya sampah di lokasi.
“Sebenarnya sudah keren banget bangunannya, cuma sayang masih banyak yang buang sampah sembarangan. Itu bikin pemandangan jadi kurang enak,” ujar Via.
Kawasan IKN memang tengah menjadi magnet baru wisata domestik dan mancanegara, apalagi selama libur Lebaran 2025, lonjakan kunjungan tercatat cukup tinggi.
Namun, meningkatnya jumlah pengunjung juga berdampak pada masalah kebersihan, yang turut memperparah gangguan hama tikus di area tersebut.
Fenomena ini bahkan menjadi viral di media sosial, memunculkan berbagai reaksi publik mengenai kesiapan infrastruktur dan manajemen kebersihan di IKN yang digadang-gadang sebagai ibu kota masa depan Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
6 Mobil Kecil Bekas untuk Harian Wanita dan Anak Muda: Irit dan Stylish!
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras BRI Kapal Hingga ke Pelosok Kepulauan Indonesia
-
Honda Mobilio 2017, Mobil Irit dan Stylish Incaran Keluarga Indonesia
-
Tiga Pengurus KONI Samarinda Ditahan Terkait Korupsi Dana Hibah
-
4 City Car Bekas Paling Irit dan Hemat Perawatan, Cocok untuk Mobil Pertama