SuaraKaltim.id - Seorang badut jalanan dilaporkan tenggelam di Sungai Mahakam, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Sabtu malam (12/04/2025) kemarin, setelah adanya laporan dari warga setempat.
Peristiwa tersebut menarik perhatian warga yang kemudian ramai mendatangi lokasi kejadian pada malam Minggu.
Menurut keterangan saksi mata bernama Said, korban berinisial N (22) mengenakan kostum Labubu berwarna cokelat sebelum melepaskan perlengkapan badut lainnya dan terjun ke sungai.
“Saat di sungai, tidak ada teriakan karena posisinya sudah tenggelam. Tangannya sempat terlihat, tapi kemudian hilang dari pandangan,” ujar Said, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (13/04/2025).
Said yang juga merupakan teman korban menambahkan, sebelum kejadian, korban tampak sempoyongan di kawasan Timbau dalam kondisi dipengaruhi alkohol akibat patah hati.
Hingga saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kukar masih melakukan pencarian di kawasan Sungai Mahakam.
Sejumlah personel damkar dengan perlengkapan lengkap seperti perahu dan alat selam dikerahkan untuk menyusuri sungai guna mencari korban.
Daerah Timbau, Kelurahan di Tepian Mahakam
Timbau adalah sebuah kelurahan yang terletak di wilayah kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Indonesia.
Baca Juga: Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
Timbau berada di wilayah kecamatan Tenggarong, yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Kukar.
Secara geografis, lokasinya berada dekat dengan Sungai Mahakam, yang merupakan sungai besar dan penting di Kaltim.
Timbau berstatus sebagai kelurahan, yang merupakan pembagian administratif di bawah kecamatan.
Seperti kelurahan lainnya, Timbau memiliki struktur pemerintahan kelurahan yang melayani kebutuhan masyarakat setempat.
Informasi yang didapatkan dari laman resmi Kabupaten Kukar, menjelaskan bahwa wilayah ini sedang dilakukan penataan wilayah yang tertib dan teratur, agar mempermudah pendataan populasi maupun potensi wilayah.
Sebagai bagian dari Tenggarong, Timbau dipengaruhi oleh perkembangan kota tersebut, yang memiliki sejarah panjang sebagai pusat Kesultanan Kutai Kartanegara.
Kawasan di sekitar Tenggarong, termasuk Timbau, memiliki potensi sumber daya alam, khususnya yang terkait dengan keberadaan Sungai Mahakam.
Polemik Keberadaan Badut Jalanan
Badut jalanan adalah fenomena sosial di mana seseorang mengenakan kostum badut dan beraksi di jalanan. Terutama di persimpangan lampu merah, untuk menghibur pengguna jalan dan mendapatkan uang.
Fenomena Sosial
- Badut jalanan merupakan bentuk pekerjaan informal yang muncul sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang sulit.
- Fenomena ini sering ditemukan di kota-kota besar, di mana kepadatan lalu lintas memberikan peluang untuk berinteraksi dengan banyak orang.
- Motif utama menjadi badut jalanan adalah untuk mencari nafkah, seringkali karena keterbatasan keterampilan atau peluang kerja lainnya.
Karakteristik
- Badut jalanan biasanya mengenakan kostum warna-warni, riasan wajah yang mencolok, dan melakukan aksi-aksi sederhana seperti melambai, menari, atau berinteraksi dengan anak-anak.
- Mereka beraksi di antara kendaraan yang berhenti di lampu merah, berharap mendapatkan imbalan dari pengguna jalan.
- Interaksi dengan pengguna jalan bervariasi, ada yang memberikan uang sebagai bentuk apresiasi, ada pula yang mengabaikan.
Aspek Sosial dan Ekonomi
- Badut jalanan seringkali berasal dari kalangan masyarakat ekonomi lemah.
- Pekerjaan ini mencerminkan kondisi ketidaksetaraan ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan formal.
- Di satu sisi, badut jalanan memberikan hiburan bagi pengguna jalan, terutama anak-anak.
- Di sisi lain, keberadaan mereka dapat menimbulkan perdebatan tentang keamanan lalu lintas dan ketertiban umum.
- Terdapat pergeseran makna badut dari penghibur di acara yang mewah, menjadi pekerjaan yang dilakukan di jalanan.
Tantangan dan Risiko
- Badut jalanan menghadapi risiko kecelakaan lalu lintas karena beraksi di tengah jalan yang ramai.
- Pendapatan mereka tidak tetap dan bergantung pada kemurahan hati pengguna jalan.
- Mereka juga rentan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan polusi udara.
- Seringkali berhadapan dengan penertiban oleh petugas ketertiban umum.
- Fenomena badut jalanan adalah cerminan dari kompleksitas permasalahan sosial dan ekonomi di perkotaan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat