Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 27 April 2025 | 16:58 WIB
Ilustrasi Basarnas. [Ist]

Selain itu, mobilisasi personel ke wilayah IKN maupun kembali ke Balikpapan bisa lebih cepat.

Sebagai langkah awal, satuan siaga ini akan diisi minimal satu tim penyelamat beranggotakan 10 orang, lengkap dengan staf administrasi untuk mendukung operasional dokumentasi dan logistik.

"Alhamdulillah tahun ini kami mendapatkan tambahan 30 personel dari penerimaan ASN dan P3K, semuanya untuk jabatan penyelamat. Ini tentu memperkuat sumber daya manusia kami," tambah Dody.

Basarnas Balikpapan pun telah memetakan sejumlah potensi kedaruratan yang mungkin terjadi di kawasan IKN, seperti banjir, tanah longsor, dan kerawanan bangunan akibat kondisi tanah.

Baca Juga: Kota Balikpapan Tampil di Garis Depan, Menyongsong Era Baru Otonomi dan IKN

Walau risiko gempa tergolong kecil, ancaman hidrometeorologi seperti perubahan arus laut dan sungai tetap menjadi perhatian serius, sejalan dengan prediksi BMKG.

"Untuk Balikpapan, Samarinda, dan PPU, banjir yang terjadi selama ini masih tergolong terukur, artinya saat hujan reda banjir biasanya cepat surut. Namun demikian, koordinasi dengan wilayah tetap kami tingkatkan," ujarnya.

Dalam mendukung kesiapsiagaan tersebut, Basarnas Balikpapan juga terus mengintensifkan patroli, memperkuat pemantauan, serta menempatkan alat utama SAR di titik-titik rawan bencana.

"Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam setiap kondisi kedaruratan, apalagi dalam mendukung pembangunan IKN ke depan," tutur Dody.

Kepala Basarnas Balikpapan Dody Setiawan. [ANTARA]

Profil singkat Dody Setiawan

Baca Juga: DPRD Kaltim Desak Pemerintah Tangani Tanah Bergerak di Jalur Samarinda-Balikpapan

Dody Setiawan saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan.

Load More