Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 21 Mei 2025 | 14:49 WIB
Ketua DPRD Balikpapan, H. Alwi Al Qadri saat memimpin rapat dengar pendapat dengan pihak Pertamina. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Ketua DPRD Balikpapan, H. Alwi Al Qadri, mendesak PT Pertamina Patra Niaga meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kelangkaan BBM yang terjadi belakangan ini.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar bersama pihak Pertamina dan Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Selasa, 20 Mei 2025.

“Kami butuh jaminan. Jika tidak mampu, lebih baik mundur,” tegas Alwi dalam rapat yang dihadiri Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 21 Mei 2025.

Alwi menyuarakan keresahan masyarakat terkait dampak kelangkaan BBM, termasuk antrean panjang di SPBU, gangguan layanan publik, kemacetan, dan hambatan aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Warga Resah Pertamax Kosong, Pemkot Balikpapan Cari Jawaban ke Pertamina

Ia juga menuntut agar distribusi BBM, termasuk LPG 3 kg, berjalan secara adil dan merata serta menolak peredaran BBM oplosan.

Menanggapi hal itu, Alexander menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan bahwa saat ini stok BBM dalam kondisi aman untuk kebutuhan 12 hingga 15 hari ke depan.

Ia juga mengungkapkan langkah yang telah diambil Pertamina, seperti memperpanjang jam operasional SPBU yang mengalami antrean serta membuka layanan servis kendaraan gratis di Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.

“Ini bentuk tanggung jawab kami terhadap keluhan masyarakat,” ujar Alexander.

RDPU ditutup dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk komitmen penyelesaian krisis BBM di Balikpapan.

Baca Juga: KMR, Anggota DPRD Balikpapan, Terseret Skandal Korupsi Proyek Fiktif Telkom

Pertamina Operasikan 13 SPBU 24 Jam, Antrean BBM Balikpapan Diharap Surut

Setelah antrean panjang akibat kelangkaan BBM di Balikpapan beberapa hari terakhir, Pertamina mulai melakukan sejumlah langkah pemulihan.

Salah satunya dengan mengoperasikan total 13 SPBU, termasuk dua SPBU Modular, selama 24 jam penuh.

Langkah ini diambil usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pertamina dan DPRD Balikpapan yang digelar Selasa, 20 Mei 2025, sebagai respons atas keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan bakar.

Hal itu disampaikan General Manager (GM) Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Alexander Susilo, Rabu, 21 Mei 2025.

“Dengan beroperasinya SPBU-SPBU ini selama 24 jam, diharapkan antrean kendaraan semakin berkurang dan masyarakat lebih mudah mengakses bahan bakar tanpa harus menunggu lama di SPBU,” ujar Alex, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Load More