SuaraKaltim.id - Di balik deru pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dua aparatur sipil negara (ASN) muda mengambil langkah kecil namun bermakna: membentuk Komunitas Healing di IKN.
Komunitas ini lahir dari kegelisahan dan harapan untuk menjadikan IKN bukan sekadar pusat pemerintahan, tetapi juga ruang hidup yang ramah dan menyenangkan.
Adinda Alya Salsabila dan Arif Ridwan Mas, ASN OIKN yang sudah menetap sejak Maret 2025, menjadi motor penggerak inisiatif ini.
Bagi keduanya, hidup di kota baru membawa tantangan tersendiri yang membutuhkan ruang berbagi, bersantai, dan saling menguatkan.
"Komunitas Healing di IKN merupakan bentuk kecil dari harapan kami agar IKN tak sekadar menjadi tempat kerja, tapi juga sebagai ruang hidup yang sehat dan nyaman," ujar Adinda di Kota Nusantara, disadur dari ANTARA, Senin, 26 Mei 2025.
Sebagai bagian dari generasi perintis yang menempati IKN, Adinda merasa perlunya membangun keterikatan secara emosional dengan lingkungan tempat tinggal.
Komunitas ini pun menjadi wadah tumbuh bersama bagi mereka yang ingin berkembang, tak hanya secara profesional, tetapi juga secara pribadi.
Seiring waktu, komunitas ini mengundang partisipasi masyarakat lebih luas—baik ASN maupun non-ASN—untuk membentuk ruang interaksi yang inklusif dan bermakna.
Didirikan pada 19 April 2025, Healing di IKN telah menghadirkan berbagai kegiatan yang tak hanya menghibur, tapi juga memperkaya wawasan dan mempererat hubungan antaranggota.
Baca Juga: IKN Lagi Jadi Rebutan Investor, Duit Triliunan Mengalir Masuk!
Mulai dari lokakarya makrame, membatik bersama perajin lokal, hingga pendakian ke Gunung Parung menjadi bagian dari agenda mereka.
"Berbagai kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana relaksasi, tetapi juga memperkuat koneksi sosial lintas profesi dan latar belakang," kata Arif Ridwan.
Saat memperingati Hari Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei lalu, komunitas ini menggandeng Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN serta kelompok tani lokal untuk menggelar program bertajuk Healing di IKN: Belajar dari Alam.
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diajak menyatu dengan alam melalui aktivitas bertani dan berkebun di lahan pertanian Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku.
Lahan ini sendiri berada dalam Zona Pertanian IKN, yang masuk dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan keanekaragaman hayati.
“Melalui wisata edukasi Healing di IKN ini kami berharap para ASN dapat tersadar untuk mengubah gaya hidupnya dalam rangka mendukung visi IKN menjadi kota berkelanjutan,” ujar Direktur Ketahanan Pangan OIKN, Setia Lenggono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
5 Mobil Bekas 50 Jutaan Bukan Toyota buat Anak Muda, Hemat dan Bertenaga
-
Penerimaan Pajak Kaltim Capai Rp16,24 Triliun, Berikut Rinciannya
-
4 Mobil Matic Bekas Kabin Luas: Muat Banyak Keluarga, Aman di Segala Medan
-
Dari Samarinda Menuju IKN: SDM Peneliti Muda Mulai Disiapkan
-
Ratusan Guru Honorer di Kaltim Terganjal Administrasi Menjadi PPPK