Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 26 Mei 2025 | 20:30 WIB
Ilustrasi Sungai Mahakam saat malam. [Ist]

SuaraKaltim.id - Transformasi wajah Sungai Mahakam mulai dirancang sebagai bagian dari upaya memperluas basis ekonomi kreatif Kalimantan Timur (Kaltim).

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, mendorong pemanfaatan sungai legendaris ini sebagai destinasi wisata malam yang mampu menarik wisatawan sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.

Hal itu disampaikan Rudy saat berada di Samarinda, Minggu, 25 Mei 2025.

“Sungai Mahakam ini punya potensi sangat besar untuk pariwisata,” ujarnya disadur dari ANTARA, Senin, 26 Mei 2025.

Baca Juga: Disdikbud Kaltim Dorong Budaya Lokal Tembus Kancah Internasional

Gagasan ini tak lepas dari keinginan membangun suasana Sungai Mahakam yang lebih bersahabat dan aman di malam hari.

Salah satu prasyarat penting, menurut Rudy, adalah penghentian aktivitas pengangkutan batu bara dan tongkang pada malam hari.

Ia mengusulkan agar waktu malam dialihkan sepenuhnya untuk kegiatan wisata air seperti susur sungai, atraksi cahaya, atau hiburan terapung yang menghidupkan atmosfer kota.

Ia percaya pendekatan semacam itu akan mendongkrak kunjungan wisatawan, menciptakan peluang usaha, dan menguatkan ekosistem ekonomi kreatif lokal.

“Kalau malam tidak ada lewat ponton, kita bisa hidupkan Sungai Mahakam kira-kira seperti di Shanghai, Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Thailand,” ungkapnya, memberi contoh negara-negara yang sukses mengelola potensi sungai secara kreatif.

Baca Juga: TKA Mulai Diterapkan November 2025, Sasar Evaluasi Individu Siswa

Tak hanya Asia Tenggara, Rudy juga menyebut Sungai Nil di Mesir sebagai referensi global yang patut ditiru.

“Kalau malam waktunya Sungai Mahakam jadi tempat rekreasi. Tapi catatannya, jangan ada kapal (ponton/tongkang) pengolongan (melintasi Jembatan Mahakam),” tegasnya.

Menurutnya, selain mengganggu estetika dan kenyamanan wisatawan, aktivitas tongkang pada malam hari juga berisiko tinggi bagi keselamatan sungai.

“Kan tidak menarik saat wisatawan sedang berwisata di Sungai Mahakam, tiba-tiba ada kabar pilar jembatan ditabrak ponton lagi,” tambahnya, merujuk pada insiden-insiden sebelumnya yang menimbulkan kerusakan infrastruktur.

Rudy menekankan pentingnya penataan ulang lalu lintas sungai agar selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan. Langkah ini juga bisa berdampak pada penanganan banjir kota dengan mendukung program pengerukan sungai.

Sungai Mahakam selama ini dikenal sebagai jalur vital logistik dan ekonomi di Kaltim.

Load More