SuaraKaltim.id - Gelombang ketidakpuasan memuncak di tubuh Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ratusan orang, termasuk lebih dari 25 karyawan RSI, menggelar aksi protes di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Rabu, 28 Mei 2025.
Mereka menyerukan perubahan besar di tubuh yayasan, mulai dari transparansi keuangan hingga desakan agar ketua yayasan, Lalu Imam Hambali, mundur dari jabatannya.
Kekecewaan karyawan memuncak akibat kebijakan pemotongan infaq sebesar 2,5 persen dari gaji, yang dinilai dilakukan secara sepihak dan tanpa sosialisasi yang jelas.
"Pemotongan infaq itu kami tolak. Tidak ada penjelasan untuk apa dan ke mana uang itu disalurkan. Kami merasa diperlakukan tidak adil," tegas Koordinator Aksi, Syaifullah, dalam rilis yang diterima melalui aplikasi pesan instan, Kamis, 29 Mei 2025.
Menurutnya, unjuk rasa ini bukan semata soal uang, tetapi menyangkut prinsip keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak dasar karyawan. Mereka juga menuntut perbaikan sistem pengupahan yang dianggap belum sesuai standar minimum.
"Membayar hak karyawan seperti upah lembur dan insentif secara utuh, menyesuaikan gaji karyawan RSI NTB agar setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) dan mengusut aliran dana hasil pemotongan gaji karyawan," lanjutnya dalam orasi.
Syaifullah juga menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidakjelasan dan kebijakan yang merugikan pekerja.
Ia menekankan bahwa tuntutan utama massa adalah perubahan kepemimpinan di yayasan.
"Masa aksi menuntut agar Ketua Yayasan RSI bertanggung jawab dan wajib mundur dari jabatannya," ujarnya.
Dukungan moral dalam aksi juga datang dari karyawan senior yang telah mengabdi puluhan tahun.
Salah satunya menyampaikan kekecewaannya karena pemotongan dilakukan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
“Kami tidak tahu potongan itu ke mana. Tidak pernah ada pemberitahuan, tahu-tahu gaji sudah berkurang. Padahal nilai itu sangat berarti untuk kebutuhan hidup kami,” keluhnya.
Kepala Disnaker Kota Mataram, H. Rudi Suryaman, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau persoalan ini.
Ia berharap kedua belah pihak dapat menemukan solusi damai melalui dialog internal.
“Tuntutan mereka sudah kami catat dan terima. Kami juga sudah sampaikan agar mereka melakukan dialog terlebih dahulu dengan pihak yayasan, barangkali bisa ditemukan jalan keluar terbaik,” jelas Rudi.
Ia menambahkan bahwa pemerintah siap turun tangan jika penyelesaian internal menemui jalan buntu, apalagi jika ditemukan pelanggaran terhadap hak-hak normatif tenaga kerja.
Bukan Hanya Soal Infaq
Permasalahan di RSI NTB bukan hanya soal potongan gaji.
Sebelumnya, yayasan ini juga terlibat sengketa dengan sejumlah kontraktor lokal yang belum menerima pembayaran atas proyek pembangunan.
Ketegangan dengan penyedia jasa pun kian memperburuk citra dan kepercayaan terhadap pengelolaan yayasan.
Tuntutan agar RSI NTB dikembalikan ke tangan yang dianggap lebih layak mencerminkan keresahan kolektif akan arah dan tata kelola lembaga.
Aksi ini menjadi pesan tegas bahwa suara para pekerja tak bisa terus-menerus diabaikan.
Mengenal RSI NTB, Mataram
Rumah Sakit Islam (RSI) NTB adalah salah satu rumah sakit swasta yang berlokasi di Mataram.
RSI NTB dikenal sebagai fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan medis umum dan spesialis, dengan penekanan pada nilai-nilai Islami dalam pelayanannya.
Sejarah Singkat
RSI NTB didirikan atas prakarsa Yayasan Rumah Sakit Islam Nusa Tenggara Barat.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1980-an dan secara resmi beroperasi pada tanggal 2 Maret 1989.
Sejak saat itu, RSI NTB terus berkembang dan meningkatkan fasilitas serta kualitas pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Mataram dan sekitarnya.
Layanan Unggulan
RSI NTB menyediakan berbagai layanan kesehatan yang komprehensif, di antaranya:
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Siap melayani pasien dalam kondisi darurat 24 jam.
2. Rawat Inap
Tersedia berbagai kelas kamar mulai dari kelas III hingga VIP.
3. Rawat Jalan
Poliklinik spesialis dengan dokter-dokter yang kompeten, meliputi:
- Penyakit Dalam
- Bedah (Umum, Orthopedi, Urologi, dll.)
- Obstetri & Ginekologi (Obgyn)
- Anak
- Saraf
- THT
- Mata
- Gigi & Mulut
- Kulit & Kelamin
- Jantung
- Paru
- Unit Penunjang Medis:Radiologi (Rontgen, USG, CT Scan)
- Laboratorium
- Farmasi
- Fisioterapi
- Hemodialisis (Cuci Darah)
- Endoskopi
Keunggulan dan Nilai-nilai
Selain kelengkapan fasilitas, RSI NTB juga dikenal dengan:
1. Pelayanan Berbasis Syariah
Menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam memberikan pelayanan, seperti etika berbusana bagi petugas, penyediaan fasilitas ibadah, dan makanan halal.
2. Lokasi Strategis
Berada di pusat kota Mataram, memudahkan akses bagi masyarakat.
3. Tenaga Medis Profesional
Didukung oleh tim dokter spesialis, perawat, dan tenaga medis lainnya yang berpengalaman dan berdedikasi.
4. Fasilitas Memadai
Terus berinvestasi dalam peralatan medis modern untuk menunjang diagnosis dan terapi yang akurat.
RSI NTB berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi terwujudnya kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islami.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Belum Ada Kasus Flu Tipe A di Kaltim, tapi Jangan Lengah!
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim