Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 01 Juni 2025 | 19:02 WIB
Gedung Kemenko 3 di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Transformasi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan masa depan terus menunjukkan kemajuan signifikan.

Salah satu tonggak pentingnya adalah rampungnya pembangunan gedung dan kawasan Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 3, yang kini telah memasuki masa pemeliharaan dan siap digunakan.

Proyek senilai Rp 902,6 miliar ini digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan mencakup pengembangan kawasan terpadu yang akan menjadi tempat bekerja bagi ratusan aparatur sipil negara (ASN) dalam gelombang pertama perpindahan ke IKN.

Hal itu diungkapkan Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko di Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025.

Baca Juga: IKN Dihantui Praktik Prostitusi Daring, Satpol PP PPU Lakukan Patroli Khusus

"Pembangunan komplek Gedung Kementerian Koordinator 3 ini sebagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan pemerintahan di IKN. Nantinya para ASN (Aparatur Sipil Negara) akan menempati gedung ini pada tahap awal pengembangan IKN," ungkap Ari, disadur dari ANTARA, Minggu, 1 Juni 2025.

Ari merinci, kawasan Kemenko 3 terdiri dari empat tower utama, dilengkapi Multifunction Hall, serta jembatan penghubung 2nd Walkway sepanjang 254 meter.

Fasilitas ini mampu menampung hingga 1.375 ASN, lengkap dengan area parkir untuk 120 mobil dan 120 sepeda.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan langsung ke lokasi IKN pada Kamis, 29 Mei 2025 memastikan proyek-proyek strategis berjalan sesuai rencana.

Gibran menekankan bahwa kelengkapan infrastruktur pemerintahan sangat vital sebagai fondasi baru Indonesia dalam membangun pusat tata kelola negara yang efisien.

Baca Juga: Daya Saing IKN Ditingkatkan, Pemerintah Bidik Investor Global Lewat 9 Sektor Prioritas

“Kunjungan juga untuk memastikan kelangsungan pembangunan IKN berjalan sesuai target,” ujar Gibran.

Ia menambahkan, pembangunan IKN diharapkan menjadi simbol kemajuan bangsa dengan semangat kolaboratif yang kuat.

Pemerintah sendiri menargetkan infrastruktur inti di IKN bisa diselesaikan secara bertahap untuk mendukung perpindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim).

IKN Disiapkan Jadi Pusat Kebudayaan Nasional, Bukan Hanya Pemerintahan

IKN di Kaltim diklaim bukan cuma dirancang sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai poros peradaban Indonesia yang berakar kuat pada nilai-nilai budaya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya menjadikan IKN sebagai rumah besar bagi keragaman budaya bangsa.

Hal itu disampaikan Fadli Zon saat ia menghadiri Festival Budaya Nusantara di kawasan KIPP IKN, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu, 31 Mei 2025.

"IKN bukan sekadar pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai rumah bersama kebudayaan Indonesia," ujarnya, disadur dari ANTARA, Minggu, 1 Juni 2025.

Festival tersebut menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem budaya yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan IKN.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengusung tema "Nusantara adalah kita, kita adalah Nusantara", melibatkan 500 peserta dari 23 kontingen daerah, dan menyuguhkan seni pertunjukan, tradisi, kuliner, hingga kerajinan tangan dari berbagai penjuru negeri.

"Festival budaya itu wujud komitmen membangun ekosistem kebudayaan di IKN, kami apresiasi diselenggarakan festival sebagai wadah pelestarian budaya," tambah Fadli.

Pemerintah, menurutnya, tengah membangun landasan kultural yang kuat di tengah pembangunan fisik IKN.

Otorita IKN berperan penting dalam membuka ruang ekspresi bagi komunitas budaya dan seniman dari seluruh Indonesia.

Ia menekankan bahwa arah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berpihak pada kebudayaan sebagai soft power bangsa dan pilar identitas nasional.

"Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan IKN bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai pusat peradaban Indonesia yang menerangi dunia dengan cahaya kebhinekaan, kearifan, dan kebudayaan," tegasnya.

Fadli juga mendorong agar Festival Budaya Nusantara tidak berhenti sampai di sini. Ia berharap ke depan dapat digelar Karnaval Budaya Nusantara yang lebih besar dan lebih luas cakupannya.

Festival ini dibuka dengan pembacaan sastra tutur Betore dari Suku Paser—salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia—dan turut diramaikan oleh pelaku UMKM dari Kaltim yang menampilkan produk budaya kreatif dari berbagai daerah.

Bagi Fadli, arah pembangunan IKN harus sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan serta Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara.

Maka, semangat kebudayaan harus menjadi fondasi dari ibu kota masa depan ini.

Load More