Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 04 Juni 2025 | 19:41 WIB
Mekkah. [Dok. Antara]

Seperti puasa wajib, umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

- Memperbanyak Ibadah

Gunakan Hari Arafah untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, melaksanakan salat sunnah, dan melakukan amalan saleh lainnya.

- Berdoa dan Memohon Ampunan

Hari Arafah merupakan waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Manfaatkan kesempatan ini untuk memohon pengampunan dan rahmat dari Allah SWT.

- Menyegerakan Berbuka

Begitu matahari terbenam, disarankan untuk segera berbuka puasa. Ini sesuai dengan sunah Rasulullah SAW dan merupakan bentuk ketaatan.

Hukum Puasa Arafah bagi Umat Muslim

Secara hukum, Puasa Arafah termasuk puasa sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Bagi umat Muslim yang tidak sedang berhaji, puasa ini adalah kesempatan emas untuk meraih keutamaan luar biasa, tanpa adanya kewajiban yang mengikat.

Mereka yang melakukannya mendapat pahala besar, dan yang meninggalkannya tidak berdosa.

Namun, berbeda halnya bagi jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah. Dalam hal ini, puasa justru tidak dianjurkan.

Rasulullah SAW sendiri ketika berhaji memilih tidak berpuasa saat di Arafah agar tetap kuat menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji.

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah ditawari susu ketika sedang wukuf di Arafah, dan beliau pun meminumnya sebagai pertanda beliau tidak berpuasa pada hari tersebut. (HR. Tirmidzi)

Di tengah kehidupan modern yang penuh tantangan, Puasa Arafah 2025 menjadi pengingat penting untuk kembali kepada nilai-nilai spiritual yang mendalam.

Banyak umat Islam kini juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat solidaritas, berbagi dengan sesama, dan memperbaiki diri menjelang Idul Adha.

Load More