Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 05 Juni 2025 | 19:43 WIB
Ilustrasi Desa Wisata di Kaltim, Bontang Kuala. [Ist]

“Strategi bertahan harus mencakup diversifikasi pasar, peningkatan promosi digital, bekerjasama dengan komunitas lokal, dan pemanfaatan teknologi untuk efisiensi operasional. Namun di balik tantangan ini, ada peluang untuk berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Sebagai bentuk respons konkret, Dinas Pariwisata menginisiasi forum diskusi bertajuk Bincang-Bincang Pariwisata 2025 dengan tema “Pariwisata yang Kuat di Tengah Efisiensi Anggaran: Kolaborasi dan Inovasi.”

Acara ini digelar di 29 Coffee and Eatery, Rabu, 4 Juni 2025, untuk menjaring solusi dan kolaborasi antarpihak guna menyelamatkan industri perhotelan dan pariwisata Kaltim dari tekanan ekonomi.

Baca Juga: 100 Hari Rudy Masud Dikritik Mahasiswa, Seno Aji Pilih Jalan Dialog

Load More