Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 08 Juni 2025 | 17:23 WIB
Foto udara Stadion Segiri Samarinda. [Presisi.co]

“Kami mengimbau masyarakat agar turut menjaga fasilitas ini. Walau dikelola pemerintah, kita harus rawat bersama,” ucap Aspian.

Stadion Segiri tak hanya berperan sebagai kandang bagi Borneo FC, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Samarinda.

Dengan perawatan berkelanjutan dan partisipasi semua pihak, stadion ini diharapkan bisa terus mendukung kemajuan sepak bola daerah serta menjadi venue yang siap menyambut kompetisi musim depan.

Di Usia 18, Rizdjar Tembus Skuad Senior Borneo FC: Impian Jadi Nyata

Baca Juga: Borneo FC vs Persija: Siapa yang Akan Melaju ke Final?

Memasuki musim BRI Liga 1 2024/2025, Borneo FC memberi ruang bagi darah muda untuk unjuk gigi.

Salah satunya adalah Rizdjar Nurviat Subagja, pemain asal Cirebon kelahiran 2 Januari 2006, yang kini menjadi bagian dari skuad utama ‘Pesut Etam’.

Menempati posisi bek kanan, Rizdjar tidak menyia-nyiakan kesempatan langka ini.

Ia mengungkapkan kebahagiaannya bisa bergabung dengan tim senior, menyebut momen tersebut sebagai perwujudan mimpi masa kecil.

“Perasaan pasti senang, ada kebanggaan tersendiri. Sejak kecil tujuan saya memang ingin jadi pemain sepak bola profesional, dan alhamdulillah bisa terwujud tahun ini,” ucapnya, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu, 8 Juni 2025.

Baca Juga: Gavin Kwan Adsit Kembali ke Borneo FC, Ari Maring Diperkenalkan sebagai Rekrutan Anyar

Dengan postur 177 cm, Rizdjar berbagi cerita mengenai tantangan di level senior, yang menurutnya berbeda signifikan dibandingkan saat bermain di level usia muda.

“Perbedaan paling terasa di intensitas permainan. Liga 1 itu keras, banyak pemain berpengalaman, jadi mereka tahu bagaimana bermain dengan baik. Di junior juga keras, tapi di level ini harus lebih siap fisik dan mental,” katanya.

Soal posisi, Rizdjar menegaskan dirinya cukup fleksibel.

Ia pernah dimainkan sebagai bek tengah dan tidak merasa kesulitan ketika diminta beradaptasi oleh pelatih.

“Adaptasi tidak terlalu sulit, karena saya juga pernah bermain sebagai bek tengah. Yang penting saya bisa mengikuti skema pelatih dan menjaga komunikasi dengan pemain lain di lapangan,” jelasnya.

Rizdjar juga menyoroti perjalanan tim yang sempat terseok di pertengahan musim, namun berhasil kembali ke jalur persaingan lewat perbaikan internal.

Load More