Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menjawab kebutuhan tenaga medis profesional di wilayah yang luas dan berkembang seperti Kaltim.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan, pihaknya memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak-anak Kaltim untuk menempuh pendidikan di kampus-kampus terbaik di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat dirinya berada di Samarinda, Kamis, 5 Juni 2025.
"Sejumlah kampus kompeten dan berkualitas itu, misalnya UGM, Unhas, hingga Padjadjaran dan UI," katanya, disadur dari ANTARA, Minggu, 8 Juni 2025.
Ia berharap, dengan berkuliah di perguruan tinggi berkualitas tersebut, para pelajar dari Kaltim bisa mendapatkan fondasi ilmu yang kuat dan membawa dampak nyata saat kembali mengabdi di daerah asal.
"Harapan kami anak-anak Kaltim yang melanjutkan pendidikan kedokteran spesialis bisa menempuh pendidikannya di perguruan tinggi ternama dan kompeten di Indonesia," ujarnya.
Menurut Rudy, tenaga medis dengan latar belakang pendidikan spesialis tidak hanya berperan dalam layanan kesehatan langsung, tetapi juga penting dalam memberikan kontribusi pemikiran terkait penanganan berbagai kasus medis di daerah.
Selain itu, Rudy mengungkapkan bahwa saat ini Kaltim masih menghadapi tantangan kekurangan tenaga kesehatan.
Data sementara menunjukkan kekurangan sekitar 1.300 tenaga medis, yang mencakup dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan.
Baca Juga: Saldo Gratis Tanpa Misi? Buruan Klaim DANA Kaget Hari Ini Sebelum Kehabisan!
Ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltim menaruh perhatian khusus terhadap pendidikan kedokteran, mengingat durasi dan kompleksitas studi yang harus ditempuh calon dokter spesialis.
“Jadi, seorang dokter spesialis menjalani sekolah kurang lebih tujuh hingga delapan tahun. Itu pun kalau lulus. Untuk itu, Pemprov Kaltim berupaya memberikan kebijakan yang profesional dalam mendukung kualitas SDM di daerah, terutama kebutuhan dokter spesialis,” ujarnya.
Rudy bahkan mencontohkan pengalaman tokoh lokal seperti Wali Kota Bontang, dr. Neni Moerniaeni, yang menempuh studi kedokteran hingga sembilan tahun lamanya.
Program dukungan pendidikan ini menjadi bagian dari skema Gratispol yang dicanangkan Pemprov Kaltim untuk memfasilitasi pelajar berbakat agar dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya, terutama di bidang strategis seperti kesehatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Bukan Ganti Guru, AI Justru Bantu Ciptakan Kelas yang Lebih Hidup
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029