Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 12 Juni 2025 | 19:29 WIB
Ilustrasi kebutuhan pangan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Transformasi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), bakal semakin nyata.

Kabupaten penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) ini dilirik oleh investor asal Korea Selatan, PT Informasi Geo Sistem (IGS), yang siap menggelontorkan investasi senilai kurang lebih Rp 300 miliar.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen global Pemerintah Korea Selatan dalam mendukung pembangunan sektor pedesaan dan pertanian di negara mitra.

"Pengembangan sektor pertanian dan pedesaan bagian kontribusi Pemerintah Korea Selatan dukung pembangunan global," ujar Wakil Presiden (Vice President) PT IGS, Jason Byun, saat memaparkan rencana kerja sama di Penajam, Kamis, 12 Juni 2025.

Baca Juga: Perbedaan Emas Antam, UBS, dan Galeri24: Mana yang Paling Untung Buat Investasi?

Dalam konsep proyek yang diajukan, sejumlah agenda penguatan sektor pertanian akan digarap, mulai dari pembangunan sistem irigasi, perbaikan rantai pasok (value chain), hingga penerapan pertanian cerdas (smart farming) dengan teknologi mutakhir.

Tak hanya itu, rencana kerja sama juga mencakup peningkatan kapasitas petani dan aparatur dinas pertanian agar mampu mengikuti perkembangan pertanian modern berbasis data.

Jason Byun menjelaskan, salah satu lokasi proyek berada di Kecamatan Babulu dan Desa Sidorejo di Kecamatan Penajam sebagai tahap awal implementasi.

Bupati PPU, Mudyat Noor, menyambut baik investasi tersebut.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen dalam memperkuat sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian lokal.

Baca Juga: Waskita Karya Kembali Dapat Proyek Strategis di IKN Senilai Rp 396,6 Miliar

"Pemerintah kabupaten berharap hibah dari Korsel itu dapat segera terealisasi dan segera jalankan program kerja sama," katanya.

Program tersebut merupakan bagian dari hibah pembangunan yang disalurkan Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Pertanian RI. PT IGS, yang merupakan BUMN Korsel, akan menjalankan proyek ini selama tiga tahun.

Tak hanya menyasar pertanian, Pemkab PPU juga berharap kerja sama serupa dapat dikembangkan untuk sektor lain.

"Pemerintah kabupaten menginginkan kerja sama bukan hanya fokus pada sektor pertanian saja tetapi ke depan juga merambah pengembangan sektor wisata dan sektor pengairan di wilayah pedesaan," tuturnya.

Dengan kolaborasi internasional ini, PPU membuka jalan bagi transformasi pertanian modern dan berkelanjutan, sekaligus mengukuhkan diri sebagai wilayah strategis dalam mendukung pembangunan IKN dari sisi pangan dan ketahanan wilayah.

Rp 3 Triliun Digelontorkan Demi Jalan Lebar di Jantung IKN

Load More