Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 15 Juni 2025 | 16:59 WIB
Ilustrasi pos damkar Balikpapan. [Ist]

Di luar agenda pembangunan fisik, BPBD juga menggencarkan edukasi dan mitigasi kebakaran.

Usman mengimbau warga, terutama di kawasan padat penduduk, agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Kami meminta agar mereka apabila bertemu warga terus menyampaikan pentingnya kewaspadaan kebakaran," katanya.

Langkah antisipatif itu juga melibatkan peran aktif dari aparat kelurahan, kecamatan, hingga TNI dan Polri.

Baca Juga: Kebakaran Jadi Titik Balik, Pelaku Usaha Optimistis Sambut Pemulihan

Menurut Usman, kebakaran yang kerap terjadi di kawasan sempit dan sulit dijangkau armada pemadam menuntut keterlibatan lintas sektor sebagai sistem pendukung utama.

Dengan pendekatan simultan—memperkuat infrastruktur dan mengedukasi masyarakat—Balikpapan bersiap memperkuat ketahanan terhadap bencana kebakaran, menyasar wilayah yang selama ini dinilai rentan dan belum terjangkau secara maksimal.

Percepat Adaptasi Menuju IKN, Balikpapan Aktifkan Pendataan Digital di 34 Kelurahan

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus mengakselerasi transformasi digital dalam pendataan wilayah melalui Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).

Kali ini, program tersebut kembali digulirkan di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, pada Rabu, 11 Juni 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat pengambilan kebijakan yang berbasis data akurat.

Baca Juga: Balikpapan Gencarkan Gotong Royong Lawan Covid-19 dan Cuaca Ekstrem

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang hadir dalam pencanangan, menilai momentum ini penting untuk mengoptimalkan teknologi yang kini telah tersedia di tiap instansi.

“Kita sudah punya perangkat, kita punya telpon pintar, dan masing-masing instansi juga sudah punya aplikasi. Jadi sudah saatnya kita manfaatkan untuk memperkuat monografi wilayah,” kata Bagus, disadur dari ANTARA, Kamis, 12 Juni 2025.

Program Desa Cantik, yang sudah diperkenalkan sejak 2021, kini memasuki pencanangan keempat kalinya.

Menurut Bagus, pendekatan pendataan kini tak bisa lagi hanya bergantung pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Badan Pusat Statistik (BPS) saja.

Ia mendorong pelibatan aktif dari seluruh kelurahan bagi daerah yang masuk dalam penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.

“Tak perlu nunggu pencanangan lagi. Kami akan buat edaran supaya 34 kelurahan di Balikpapan bisa mulai bergerak.

Load More