Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 23 Juni 2025 | 17:12 WIB
Bahkan QRIS juga memudahkan untuk berinfak dan bersadaqah. QRIS dari Masjid Balai Kota Nusantara. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Masyarakat Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser kini makin terbiasa dengan transaksi nontunai.

Dari warung jamu sederhana hingga penjualan tiket acara, semuanya mulai terintegrasi dalam satu sistem digital: QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Transformasi ini mencerminkan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih praktis dan efisien.

Bank Indonesia (BI) Balikpapan mencatat kemajuan signifikan dalam penggunaan QRIS di wilayah kerjanya. Hal itu disampaikan Kepala BI Balikpapan, Robi Ariadi, Jum'at, 20 Juni 2025 kemarin.

Baca Juga: Skrining Ketat Usai Haji, Balikpapan Antisipasi Covid-19 dan MERS-CoV

"Hingga akhir Maret 2025, jumlah transaksi QRIS telah mencapai 10.445.722 kali, atau setara 34,69 persen dari target tahunan sebanyak 30,11 juta transaksi. Sementara itu, jumlah pedagang pengguna QRIS tercatat sebanyak 239.784 merchant, atau 96,73 persen dari target 247.876 merchant," kata Robi, disadur dari ANTARA, Senin, 23 Juni 2025.

Menurut Robi, capaian ini tak lepas dari sinergi yang terbangun antara berbagai pemangku kepentingan.

“Kerja sama antara BI, pemerintah daerah, dan perbankan terbukti mempercepat perkembangan pembayaran digital,” ujarnya.

Peningkatan ini juga sejalan dengan tren nasional. Robi menyampaikan, hingga Mei 2025, penggunaan QRIS di seluruh Indonesia sudah mencapai angka yang mencengangkan.

"Secara nasional, hingga Mei 2025, total transaksi digital berbasis QRIS tercatat mencapai 3,93 miliar transaksi, tumbuh 151,70 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ucapnya.

Baca Juga: IKN Bergerak, PPU Gaspol Hadirkan 500 Lowongan Kerja untuk Warga Lokal

Angka tersebut mengindikasikan bahwa kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi terus bergerak ke arah digital, menjangkau tidak hanya kota besar, tapi juga pelosok-pelosok wilayah.

Lebih dari sekadar memudahkan pembayaran, QRIS juga diakui memberi dampak nyata pada pelaku UMKM.

Transaksi menjadi lebih cepat, pencatatan keuangan lebih rapi, dan risiko terkait uang tunai berkurang.

"Dengan QRIS bahkan sudah membuat kita jarang ke ATM ambil uang kontan," kata Budi, pemilik warung jamu sehat di Kariangau, Balikpapan Utara.

Sebagai bagian dari edukasi ke masyarakat, BI Balikpapan juga merancang program kreatif yang menggabungkan teknologi dan hiburan.

Salah satunya adalah Festival Non Tunai Nusantara (FENTURA), yang akan menghadirkan lomba lari FENTURUN di Pantai Kilang Mandiri, Juli nanti.

Load More