Denada S Putri
Selasa, 24 Juni 2025 | 19:21 WIB
Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli Paturahman. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus memutar otak agar sektor retribusi parkir bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih signifikan.

Target besar pun dipasang untuk tahun anggaran 2025: Rp 2 miliar.

Hal itu disampaikan Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli Paturahman, Selasa, 24 Juni 2025.

"Target kami tahun ini sebesar Rp 2 miliar dari retribusi parkir. Kami upayakan optimal dengan penambahan titik parkir baru dan peningkatan sistem pengelolaan," ujar Fadli, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Meski ambisius, realisasi saat ini baru mencapai sekitar Rp 600 juta.

Dengan waktu yang terus berjalan, Dishub harus mengambil langkah yang lebih agresif untuk mengejar kekurangan tersebut.

Untuk diketahui, retribusi parkir yang dikelola langsung oleh Dishub berbeda dengan pajak parkir dari pihak swasta yang menjadi ranah Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD).

Salah satu strategi utama adalah mengambil alih pengelolaan tiga kantong parkir milik pemerintah kota, yakni Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Gedung Kesenian, dan Stadion Batakan.

Fadli optimis, “Ketiga kantong parkir itu menjadi lokasi awal peningkatan retribusi di bawah kendali Dishub.”

Baca Juga: Cegah Kebakaran, BPBD Balikpapan Siapkan Dua Pos Damkar Baru di 2026

Modernisasi sistem juga jadi fokus. Dishub berencana memasang sistem pintu parkir (gate) di titik-titik tertentu, sambil tetap mengoptimalkan skema parkir manual bersama juru parkir binaan.

Terkait sistem parkir meter yang sempat diuji coba beberapa tahun lalu, Fadli mengungkapkan bahwa kebijakan itu sudah dihentikan, namun tak menutup kemungkinan untuk dihidupkan kembali.

"Awalnya memang pernah dilaksanakan, tapi tidak dilanjutkan kembali. Ke depan akan kami evaluasi kembali agar bisa dijalankan lebih baik," katanya.

Untuk memperluas jangkauan retribusi, Dishub juga akan menyiapkan perangkat parkir berbasis sistem non-tunai (cashless), yang rencananya akan dipasang di tujuh pasar tradisional di Balikpapan.

"Alat baru ini akan berbasis cashless agar lebih mudah dan efisien. Kami juga akan menyasar tujuh pasar tradisional sebagai titik tambahan retribusi," jelas Fadli.

Ia juga menegaskan pentingnya pembenahan total, mulai dari penertiban parkir liar hingga pelebaran titik parkir resmi.

Load More