Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 02 Juli 2025 | 16:38 WIB
Kolase foto Chery J6 (kiri), Wuling Air EV (kanan atas), dan BYD Sealion 7 (kanan bawah) yang dipamerkan di IIMS 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (22/2/2025)[Suara.com/ANTARA]

"Jadi, sudah ada beberapa off-taker langsung. Banyak yang ada di Indonesia," kata Toto ketika ditemui setelah Groundbreaking Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang, Jawa Barat.

Toto belum bisa mengungkapkan siapa saja yang akan menjadi pembeli dari baterai EV yang diproduksi di Karawang, sebab masih pada tahap perjanjian dengan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited).

Tidak hanya menyasar pasar domestik, baterai EV yang akan diproduksi di Karawang juga akan diekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, India, hingga Amerika Serikat. Benua Eropa belum menjadi pasar baterai EV Indonesia.

"Kalau kami lihat kondisi sekarang, yang diekspor sekitar 30-an persen. Tapi, nanti pasti berubah-ubah dari tahun ke tahun," kata Toto.

Baca Juga: Rekomendasi Mobil Listrik Bekas Terbaik 2025: Pilihan Cerdas Ramah di Kantong

Presiden Prabowo Subianto meletakkan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang, Jawa Barat.

Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri atas enam proyek secara terintegrasi yang dikembangkan bersama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).

Lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan satu proyek dikembangkan di Karawang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam peresmian tersebut menyampaikan bahwa pabrik baterai EV di Karawang bisa memproduksi baterai dengan kapasitas 15 GWh.

Angka tersebut apabila dikonversikan dalam bentuk mobil listrik, bisa memberi daya untuk 250 ribu–300 ribu mobil listrik.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Mobil Listrik di Bawah Rp 500 Juta: Ramah Lingkungan dan Penuh Teknologi

Tak hanya membangun baterai listrik untuk EV, Bahlil juga memproyeksikan kawasan tersebut untuk membangun Battery Energy Storage System (BESS). BESS tersebut nantinya digunakan untuk menyimpan energi listrik dari panel surya.

Load More