SuaraKaltim.id - Meski sering disandingkan dalam satu kalimat, zakat dan sedekah sejatinya memiliki perbedaan penting yang perlu dipahami umat Islam.
Keduanya sama-sama berakar dari semangat berbagi dan kepedulian sosial, namun perbedaan dari sisi hukum, subjek, hingga penerima membuat keduanya menempati posisi yang berbeda dalam ajaran Islam.
Dalam praktiknya, zakat dan sedekah diatur dengan prinsip yang berbeda. Zakat merupakan kewajiban yang dikenakan pada muslim yang hartanya telah mencapai nisab dan haul. Sementara sedekah adalah amalan sukarela yang dianjurkan tanpa syarat tertentu, baik dari sisi kekayaan maupun status sosial.
Dikutip dari ulasan website resmi Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW menegaskan kewajiban zakat dalam sabdanya:
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan zakat dari harta mereka, yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka." (HR. al-Bukhr dan Muslim)
Berbeda dengan zakat, sedekah terbuka luas bagi siapa pun yang ingin memberi, bahkan sekadar senyuman pun dihitung sebagai sedekah. Ini menjadikan sedekah sebagai amalan yang inklusif, menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Zakat dan sedekah juga berbeda dari segi objek yang diberikan. Zakat memiliki ketentuan ketat: emas, perak, hasil pertanian, peternakan, dan sebagainya, dengan kadar tertentu. Sedangkan sedekah bisa berupa apa saja—dari tenaga hingga sekadar menyingkirkan duri dari jalan.
Dari sisi penerima, zakat hanya boleh diberikan kepada delapan golongan yang dijelaskan dalam QS At-Taubah: 60, seperti fakir, miskin, amil, muallaf, dan lainnya. Sedekah lebih fleksibel, bahkan dapat diberikan kepada anggota keluarga atau tetangga dekat, seperti dalam hadis riwayat Abu Daud.
Umat Islam masa kini diimbau untuk lebih memahami peran penting zakat dan sedekah dalam membangun kesejahteraan umat. Dalam laporan Fikih Zakat Kontemporer terbitan Muhammadiyah tahun 2025, dijelaskan bahwa zakat adalah bagian dari sistem ekonomi Islam yang dirancang untuk menghapus kesenjangan sosial secara struktural.
Sementara itu, sedekah hadir sebagai bentuk kebaikan sosial yang melengkapi sistem tersebut. Keduanya adalah ibadah dengan nilai besar di sisi Allah. Seperti dalam QS al-Baqarah: 245, Allah menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang memberi dengan ikhlas.
Di tengah kondisi sosial ekonomi yang masih timpang di banyak wilayah, peran zakat dan sedekah semakin vital. Data dari BAZNAS tahun 2025 mencatat potensi zakat nasional mencapai Rp 327 triliun, namun yang tergarap baru sekitar 10 persen. Angka ini menunjukkan perlunya literasi zakat dan semangat sedekah yang lebih luas lagi di masyarakat.
Kini, saatnya menjadikan zakat dan sedekah bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi bagian dari sistem sosial yang menyentuh kehidupan nyata.
Berita Terkait
-
Lupa Bayar Zakat Bertahun-tahun? Begini Cara Menebusnya dan Membersihkan Harta
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
Jangan Lupa Zakat Saat Pensiun! Begini Cara Hitungnya Agar Tepat Sesuai Syariat
-
Sikap Andre Taulany Bikin Erin Muak, Ini Hukum Bongkar Aib Pasangan di Proses Cerai
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
-
3 Mobil Bekas Nissan 60 Jutaan: Kabin Lapang, Desain Elegan Tak Lekang Waktu
-
Hujan Ringan Guyur Samarinda, Waspada Hujan Petir di Pontianak dan Banjarmasin
-
3 Mobil Bekas 80 Jutaan Terbaik untuk Keluarga: Kabin Senyap, Mesin Bertenaga