SuaraKaltim.id - Tingginya angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong Dinas Kesehatan setempat untuk menggencarkan kembali kampanye pencegahan berbasis partisipasi masyarakat.
Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat sudah 2.836 kasus DBD tersebar di sejumlah kabupaten/kota di provinsi ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin, mengingatkan pentingnya disiplin dalam menjalankan Gerakan 3M Plus sebagai bentuk perlindungan awal di tingkat rumah tangga.
Hal itu ia sampaikan saat berada di Samarinda, Selasa, 15 Juli 2025.
“Prinsipnya sangat sederhana, bersihkan sarang nyamuk setiap minggu, jika ada jentik di rumah kita, segera bertindak,” katanya disadur dar ANTARA, Rabu, 16 Juli 2025.
Gerakan 3M Plus yang dimaksud mencakup tiga langkah utama: menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Langkah ini diperkuat dengan upaya tambahan seperti vaksinasi, penggunaan kelambu, dan penaburan larvasida.
“Situasi DBD di Kaltim masih fluktuatif, kita tidak boleh lengah,” ujar Jaya menyoroti ancaman laten DBD, terlebih saat musim hujan berlangsung.
Data yang dihimpun Dinkes menunjukkan Balikpapan sebagai daerah dengan kasus tertinggi, yakni 765 kasus.
Baca Juga: Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Kaltim Jalan Dulu Pakai Skema Rintisan
Disusul Kutai Kartanegara (Kukar) 606 kasus, Kutai Timur (Kutim) 400 kasus, Samarinda 348 kasus, Bontang 211 kasus, Paser 197 kasus, Penajam Paser Utara (PPU) 150 kasus, Kutai Barat (Kubar) 89 kasus, Berau 62 kasus, dan Mahakam Ulu (Mahulu) delapan kasus.
Meski sebagian besar daerah telah berhasil menjaga tingkat kematian akibat DBD di bawah target nasional, Paser tetap menjadi sorotan karena mencatat dua kematian akibat DBD.
Sementara Kutim, Berau, Balikpapan, Kukar, dan PPU masing-masing mencatat satu kasus kematian.
“Target Renstra CFR Dengue kita adalah kurang dari 0,5 persen. Untuk daerah yang masih di atas ambang, kita akan terus tingkatkan intervensi dan sosialisasi,” katanya.
Sebagai bagian dari strategi pengendalian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim juga memperluas promosi kesehatan melalui edukasi langsung kepada warga.
Upaya ini dilakukan bersama lintas sektor dan komunitas lokal, untuk menciptakan lingkungan yang bebas jentik nyamuk secara berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
6 Mobil Kecil Bekas untuk Harian Wanita dan Anak Muda: Irit dan Stylish!
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras BRI Kapal Hingga ke Pelosok Kepulauan Indonesia
-
Honda Mobilio 2017, Mobil Irit dan Stylish Incaran Keluarga Indonesia
-
Tiga Pengurus KONI Samarinda Ditahan Terkait Korupsi Dana Hibah
-
4 City Car Bekas Paling Irit dan Hemat Perawatan, Cocok untuk Mobil Pertama