Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 01 Juni 2025 | 19:32 WIB
Ilustrasi DBD. [Ist]

SuaraKaltim.id - Fenomena perubahan cuaca yang belakangan melanda Balikpapan bukan hanya mengganggu aktivitas harian, tapi juga menjadi pemicu munculnya berbagai gangguan kesehatan. Kondisi ini pun mendapat perhatian khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan.

Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati, mengingatkan masyarakat agar tak lengah menghadapi masa peralihan dari musim hujan ke kemarau yang berlangsung dengan fluktuasi suhu ekstrem.

Hal itu disampaikan Alwiati saat berada di Balikpapan, Sabtu, 31 Mei 2025.

“Perubahan cuaca yang terjadi belakangan ini cukup ekstrem dan tidak menentu,” kata Alwiati, Sabtu (31/5).

Baca Juga: Antrean BBM di Balikpapan Mulai Terurai, SPBU Kini Beroperasi 24 Jam

Ia menekankan bahwa tubuh manusia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah cepat.

Ketika transisi berlangsung antara cuaca panas dan hujan deras, atau dari udara kering ke lembap, daya tahan tubuh bisa menurun drastis.

“Tubuh manusia perlu waktu untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Dari cuaca panas terik lalu tiba-tiba hujan deras, atau dari udara kering ke lembap, itu bisa membuat daya tahan tubuh menurun,” ujarnya.

Dalam situasi seperti ini, risiko terkena penyakit musiman seperti batuk, pilek, flu, demam, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) cenderung meningkat.

Untuk itu, Alwiati mengimbau warga agar mulai membiasakan kembali pola hidup sehat, termasuk mencukupi kebutuhan cairan, makan bergizi, serta menjaga waktu istirahat.

Baca Juga: Ketua DPRD Balikpapan Desak Pertamina Minta Maaf Terbuka soal Krisis BBM

“Penting sekali mengkonsumsi makanan bergizi, memperbanyak asupan air putih dan vitamin, serta istirahat yang cukup agar imunitas tetap terjaga,” ujarnya.

Tak hanya penyakit pernapasan, potensi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) juga masih menjadi kekhawatiran, apalagi nyamuk Aedes aegypti dapat berkembang biak cepat saat cuaca berubah-ubah.

Dinkes mengajak masyarakat menjalankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara konsisten dengan menerapkan 4M Plus: menguras, menutup, mengubur, dan memantau tempat-tempat penampungan air.

Selain itu, Alwiati juga mengingatkan pentingnya penggunaan masker, terutama saat sedang flu atau beraktivitas di tempat ramai.

“Bagi yang sudah mengalami gejala flu sebaiknya membatasi interaksi dengan orang lain, istirahat di rumah, dan memakai masker agar tidak menularkan virus ke orang sekitar,” katanya.

Dinkes berharap, dengan kesadaran kolektif dan gaya hidup sehat, masyarakat Balikpapan bisa melalui masa peralihan cuaca ini tanpa gangguan kesehatan serius.

Load More