SuaraKaltim.id - Upaya tanggap darurat PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dalam mempercepat distribusi bahan bakar membuahkan hasil.
Antrean panjang yang sempat mengular di sejumlah SPBU di Kota Balikpapan kini mulai terurai.
Pantauan pada Selasa, 20 Mei 2025, menunjukkan situasi yang lebih terkendali di SPBU 6176103 Jalan MT Haryono, SPBU 6476109 depan Majesty, hingga SPBU 6476105 di kawasan Kebun Sayur.
Kendaraan tidak lagi mengantre panjang seperti hari-hari sebelumnya. Aparat kepolisian dan Satpol PP turut disiagakan untuk menjaga ketertiban selama proses pengisian BBM berlangsung.
“Tadi pagi sempat antre, tapi tidak lama dan sekarang sudah lancar,” ujar Ari, pengemudi ojek daring saat mengisi BBM di SPBU MT Haryono, disadur dari ANTARA, Rabu, 21 Mei 2025.
Perubahan signifikan ini terjadi setelah Pertamina membuka layanan 24 jam di sejumlah SPBU strategis.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, menyatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi percepatan pemulihan distribusi BBM.
“Selain depot kami yang sudah beroperasi penuh, kami juga aktifkan SPBU layanan nonstop untuk mempercepat penyaluran ke masyarakat. Dengan begitu, antrean tidak menumpuk dan ketersediaan BBM bisa dijaga,” ujar Alexander.
SPBU yang beroperasi 24 jam antara lain SPBU 6176101 Karang Anyar, SPBU 6176102 Sepinggan, SPBU 6176103 MT Haryono, hingga SPBU Modular di Lapangan Merdeka dan Jalan Letkol Pol H.M. Asnawi Arbain.
Baca Juga: 1.200 Ternak Divaksin, Balikpapan Siapkan Hewan Kurban Sehat Sambut Idul Adha
Selain menambah jam operasional, Pertamina juga menegaskan bahwa stok BBM dalam kondisi aman dan distribusi terus dilakukan secara merata dengan pengawasan ketat di lapangan.
Targetnya, seluruh layanan BBM di Balikpapan segera kembali normal, sehingga masyarakat bisa beraktivitas tanpa gangguan.
Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga turut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Balikpapan untuk membahas akar masalah antrean BBM.
Hasilnya, terdapat tujuh poin kesepakatan penting, termasuk permintaan maaf resmi kepada masyarakat serta komitmen untuk memenuhi kebutuhan kuota BBM secara maksimal.
Salah satu poin menekankan bahwa apabila Pertamina tidak dapat menjalankan rekomendasi tersebut, maka manajemen regional yang bertugas di Balikpapan menyatakan siap mengundurkan diri.
Langkah-langkah ini menandakan adanya keseriusan dari semua pihak—baik Pertamina maupun pemangku kepentingan daerah—untuk menjaga kelancaran distribusi energi dan menekan potensi krisis BBM di masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Uji Coba di 38 Titik, Samarinda Matangkan Sistem Parkir Berlangganan
-
PPU Hadapi 101 Ton Sampah per Hari, Apa Kunci Penopang Kebersihan IKN?
-
AJI Kritik Pernyataan Rahmad Masud Soal Berita PBB: Hak Jawab atau Dewan Pers
-
Tambang Ilegal di Kukar Tak Kunjung Tuntas, Kades Santan Ulu: Lagu Lama Mas
-
1.453 Pelajar PPU Terima Beasiswa, Disiapkan Jadi SDM Unggul untuk IKN