Denada S Putri
Kamis, 24 Juli 2025 | 20:29 WIB
Ilustrasi jalan provinsi di Kaltim. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menggenjot perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan, khususnya jalan-jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah.

Upaya ini dipacu tidak hanya untuk mendukung mobilitas masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari strategi besar menyokong kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Irhamsyah, mengatakan bahwa Gubernur Kaltim saat ini tengah fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur jalan, termasuk salah satunya ruas Talisayan–Tanjung Redeb sepanjang 15 kilometer yang menjadi prioritas.

Hal itu disampaikan Irhamsyah saat berada di Samarinda, Rabu, 23 Juli 2025.

"Gubernur Kaltim tengah fokus menyelesaikan infrastruktur jalan. Kita targetkan mudah-mudahan perbaikan 15 kilometer ruas Talisayan–Tanjung Redeb yang berstatus jalan provinsi bisa tuntas pada 2026 atau paling lambat 2027,” ujar Irhamsyah disadur dari ANTARA, Kamis, 24 Juli 2025.

Peningkatan akses jalan disebutnya sangat penting untuk memperkuat konektivitas antarwilayah, serta memperlancar pergerakan orang dan barang yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Tak hanya jalan provinsi, perbaikan juga menyasar sejumlah ruas jalan nasional, termasuk jalur menuju Bontang yang saat ini tengah ditangani pemerintah pusat.

“Memang masih ada beberapa titik jalan nasional yang harus diperbaiki, tapi sekarang sedang dalam proses pengerjaan,” tambahnya.

Dalam waktu dekat, Pemprov Kaltim juga akan melakukan peninjauan langsung ke jalur strategis menuju IKN, khususnya koridor Jonggon–IKN.

Baca Juga: Rudy Masud Sesalkan Insiden Hambatan Pers: Itu Spontan dan Di Luar Kendali Saya

Langkah ini ditujukan untuk merumuskan kebutuhan teknis serta mendorong sinergi lintas sektor dalam pembangunan infrastruktur kawasan penyangga ibu kota baru tersebut.

“Nanti kita akan ajak Gubernur ke sana untuk melihat langsung. Soal progres konstruksinya, nanti bisa dikonfirmasi ke Dinas PUPR,” jelasnya.

Irhamsyah menekankan bahwa proyek pembangunan jalan menuju IKN merupakan bentuk kolaborasi multipihak, dengan dukungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Otorita IKN (OIKN), serta skema pembiayaan lainnya.

Pemprov Kaltim menaruh harapan besar agar percepatan perbaikan jalan ini menjadi motor penggerak konektivitas regional, sekaligus memperkuat peran Kaltim sebagai pintu gerbang dan tulang punggung logistik IKN di masa depan.

Bus Terjun ke Jurang di Sungai Busui, Kecelakaan Ungkap Krisis Infrastruktur Kaltim

Tragedi kembali menghantui jalan lintas Kalimantan.

Sebuah bus antarprovinsi Pulau Indah jurusan Samarinda–Banjarmasin terjun ke jurang yang merupakan aliran Sungai Busui, Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kamis, 24 Juli 2025, dini hari.

Kecelakaan ini mengungkap kembali rentannya keselamatan di jalur tersebut, terlebih sejak jembatan lama di kawasan itu ambruk pada awal tahun.

Lokasi jatuhnya bus hanya beberapa meter dari jembatan Bailey darurat yang dibangun sementara pasca-rubuhnya jembatan utama.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa bus membawa 40 penumpang saat kecelakaan terjadi.

Jalur ini memang dikenal sempit, bergelombang, dan minim pencahayaan, terutama pada malam hari.

Salah satu warga setempat, Rahmi, menyampaikan jumlah korban meninggal dunia sejauh ini mencapai dua orang, termasuk sopir bus dan seorang penumpang perempuan yang mengalami luka parah di kepala.

“Semua korban ada 40 orang. 16 orang mengalami luka berat dan 2 meninggal dunia. Sisanya luka-luka ringan,” ujar Rahmi saat dihubungi melalui aplikasi pesan instan, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com.

Tim gabungan dari BPBD, kepolisian, dan warga segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi.

Seluruh korban yang selamat dilarikan ke Puskesmas Batu Kajang untuk penanganan medis lebih lanjut.

Sementara itu, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan.

Namun dugaan awal mengarah pada buruknya kondisi jalan, termasuk minimnya penerangan dan rambu peringatan keselamatan di sekitar lokasi kecelakaan.

Pihak kepolisian pun mengingatkan pengendara, terutama bus malam, untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jalur tersebut.

“Kami imbau agar lebih berhati-hati, karena medannya curam dan kondisi infrastruktur belum sepenuhnya pulih,” kata salah satu petugas kepolisian yang terlibat dalam penanganan di lokasi.

Tragedi ini menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah dan pusat untuk meninjau kembali kualitas infrastruktur darurat pasca-bencana, serta mempercepat pemulihan jalur vital yang menjadi penghubung utama antarprovinsi di Kaltim.

Load More