SuaraKaltim.id - Perpustakaan tak lagi sekadar tempat membaca atau meminjam buku.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), perpustakaan kini tampil sebagai pusat kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan keterampilan berbasis inklusi sosial.
Langkah ini merupakan bagian dari program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, yang dijalankan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) PPU untuk memperluas peran perpustakaan dalam mendukung kesejahteraan warga.
Hal itu disampaikan Kepala Dispusip PPU, Muhammad Yusuf Basra, di Penajam, Sabtu, 2 Agustus 2025.
“Kegiatan pemberdayaan ekonomi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” katanya, disadur dari ANTARA, Minggu, 3 Agustus 2025.
Menurut Yusuf, perpustakaan kini difungsikan sebagai ruang yang memberikan akses pada peningkatan kapasitas masyarakat, baik melalui penyediaan informasi maupun pelatihan praktis yang aplikatif.
Salah satu bentuk pelatihannya adalah budidaya jamur tiram yang dilakukan di Kelurahan Waru.
Dalam kegiatan tersebut, warga diberi materi pengenalan budidaya, pembuatan media tanam, hingga praktik mengisi bibit ke dalam baglog.
“Pelatihan memberikan ilmu menyangkut budi daya jamur tiram,” jelas Yusuf. Ia menyebut kegiatan itu bertujuan meningkatkan kemampuan wirausaha masyarakat serta keterampilan SDM yang berkualitas dan kreatif.
Baca Juga: Budaya, UMKM, dan Eco Fashion Ramaikan IKN di Tengah Kongres Diaspora
Tidak hanya itu, perpustakaan juga memfasilitasi pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah.
Program ini mendorong pemanfaatan limbah rumah tangga secara ramah lingkungan sekaligus menjadi peluang ekonomi baru bagi warga yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN).
Yusuf menegaskan bahwa pelatihan seperti ini telah menjadi kegiatan rutin tahunan yang menunjukkan komitmen perpustakaan dalam menguatkan literasi berbasis praktik langsung.
“Perpustakaan Kabupaten Penajam Paser Utara melaksanakan berbagai pelatihan setiap tahun sebagai bentuk komitmen penguatan literasi melalui program transformasi perpustakaan berbasis sosial,” ujarnya.
Kini, perpustakaan di PPU perlahan bertransformasi menjadi ruang belajar aktif dan inklusif, tempat warga tak hanya mencari informasi, tetapi juga mengembangkan diri dan keterampilan.
“Saat ini, perpustakaan bukan hanya sebagai pusat informasi, tetapi dapat bertransformasi menjadi wadah atau tempat pengembangan diri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang Yusuf.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Magnet IKN Dorong Lonjakan Penduduk, Kursi DPRD PPU Siap Naik Jadi 30
-
Satu Kecamatan, Satu Koperasi Merah Putih: Target Baru Pemkab Paser
-
Mahulu Darurat Kekeringan, 100 Paket Gizi Disalurkan untuk Kelompok Rentan
-
Di Jantung IKN, Perpustakaan Bertransformasi Jadi Pusat Ekonomi Kreatif
-
Ekspor Kaltim Turun, Tapi Produk Kimia Melonjak Hampir 150 Persen