SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser tengah mengembangkan model pembiayaan baru untuk memperkuat peran koperasi dalam distribusi kebutuhan pokok masyarakat desa.
Lewat program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Pemkab mengalokasikan anggaran indikatif sebesar Rp 3 miliar, namun bukan dalam bentuk hibah langsung, melainkan sebagai pinjaman berbasis kelayakan usaha.
Hal itu disampaikan Kepala Disperindagkop Paser, Yusuf, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
"Setiap koperasi wajib menyusun perencanaan bisnis dahulu. Proposal itu kemudian diajukan ke bank, dan apabila dinilai layak, akan diberikan pinjaman," katanya, disadur dari ANTARA, Minggu, 3 Agustus 2025.
Bank BNI telah ditunjuk sebagai mitra resmi dalam penyaluran dana tersebut.
Meski demikian, realisasi program masih menunggu selesainya petunjuk teknis dan skema penyaluran pembiayaan yang kini tengah dirumuskan secara bersama.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BNI. Mereka juga masih menunggu petunjuk teknis dan tahapan lebih lanjut," ujar Yusuf.
Guna memastikan efektivitas dan kesiapan kelembagaan di lapangan, Pemkab Paser mengawali program ini dengan membangun KDMP model di Desa Pasir Belengkong.
Unit tersebut akan dijadikan prototipe yang ditargetkan hadir di seluruh kecamatan sebagai bentuk replikasi sistem koperasi terpadu.
Baca Juga: PPU Rancang RPJMD 20252029 untuk Kawal Pembangunan IKN dari Hulu
“Struktur KDMP di Paser sudah siap seratus persen. Fokus kami sekarang adalah menjalankan model percontohan di desa-desa. Targetnya, minimal satu contoh KDMP di tiap kecamatan, yang kemudian akan diduplikasi ke koperasi Merah Putih lainnya,” lanjut Yusuf.
Upaya ini juga selaras dengan agenda Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang sedang mendorong pembentukan koperasi sejenis di berbagai daerah.
Melalui pendekatan ini, koperasi desa tidak hanya menjadi wadah usaha, tetapi juga diharapkan berperan aktif sebagai distribution center kebutuhan pokok masyarakat.
Jika skema ini berjalan, KDMP akan mampu menyalurkan sembako, pupuk, hingga obat-obatan secara langsung ke desa, memangkas rantai distribusi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap barang kebutuhan dasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama