SuaraKaltim.id - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu tulang punggung pembangunan ekonomi sekaligus penyangga kebutuhan pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Upaya tersebut ditempuh melalui penguatan peran penyuluh pertanian yang tersebar hingga tingkat desa.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar Sunggono saat Rakor Penyuluh Pertanian se-Kukar di Tenggarong, Selasa, 19 Agustus 2025.
"Komitmen Pemerintah Kabupaten Kukar terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas sangat besar, bahkan menjadi salah satu program prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah," kata Sunggono, disadur dari ANTARA, Rabu, 20 Agustus 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari transformasi ekonomi Kukar yang perlahan mengurangi ketergantungan pada sektor migas dan batubara, menuju ekonomi terbarukan berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Hasilnya cukup signifikan, terbukti dari capaian produksi padi Kukar yang tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim).
Pada 2023, produksi mencapai 115.103 ton gabah kering giling (GKG), sementara pada 2024 mencapai 106.553 ton GKG.
Sebagai pembanding, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menempati posisi kedua dengan produksi padi 45.100 ton GKG di 2023 dan meningkat menjadi 48.113 ton pada 2024.
Adapun Kabupaten Paser berada di urutan ketiga dengan 28.608 ton di 2023 dan melonjak menjadi 52.886 ton GKG pada 2024.
Baca Juga: IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
Rakor bertajuk "Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian dalam Mendukung Program Swasembada Pangan" ini berlangsung pada 19–21 Agustus 2025 dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Pertanian.
Menurut Sunggono, kegiatan tersebut penting untuk memperkuat sistem penyuluhan yang terintegrasi dan berkelanjutan, sekaligus menghadirkan pengalaman serta konsep baru dari praktisi nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Muhammad Taufik menekankan, penguatan penyuluhan dimulai dari level paling bawah.
"Kegiatan ini sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan para penyuluh pertanian, khususnya dalam mengembangkan dan melakukan pendampingan bagi para petani. Rakor ini diikuti sebanyak 128 penyuluh pertanian di Kukar mulai tingkat madya hingga atas," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan
-
Prabowo Dorong Meritokrasi di TNI: Kualitas Jadi Tolok Ukur, Bukan Senioritas