Denada S Putri
Selasa, 23 September 2025 | 08:29 WIB
Ilustrasi Kelas. (Pexels.com)
Baca 10 detik
  • BPKP Kaltim Bongkar Anggaran Jalan Tersedot Konsumsi dan Perjalanan Dinas
  • Gratispol Belum Jalan, Seragam Putih Abu-abu Siswa Baru Kaltim Tertunda
  • DBD Renggut 11 Korban, Pemprov Kaltim Terapkan Aturan Baru Diagnosis Cepat

SuaraKaltim.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun ini menargetkan penguatan program kelas bilingual di 70 SMA dan SMK.

Fokus utamanya bukan hanya pada siswa, tetapi juga pada peningkatan kapasitas guru melalui kolaborasi internasional.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, di Samarinda, Senin, 22 September 2025.

"Daya saing anak kita diperkuat melalui dwibahasa dan beliau (Gubernur Kaltim) meminta supaya dinas pendidikan kabupaten/kota juga mulai sejak dini di tingkat SD dan SMP sudah memperkuat kemampuan bahasa asing anak-anak," ujar Armin, disadur dari ANTARA, Selasa, 23 September 2025.

Sebagai tindak lanjut arahan gubernur, pembelajaran di sekolah tersebut akan berlangsung dengan dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris.

Upaya ini dilatarbelakangi keberhasilan proyek percontohan di SMK Negeri 2 Balikpapan dan SMA Negeri 14 Samarinda, yang membuktikan bahwa program bilingual bisa diterapkan di sekolah umum, bukan hanya sekolah unggulan.

Armin menambahkan, penambahan jumlah sekolah dimaksudkan untuk mempercepat kemampuan siswa agar mampu bersaing secara global sekaligus memberi kemudahan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.

Langkah strategis lain adalah memperkuat kompetensi guru.

Disdikbud Kaltim menggandeng Universitas Adelaide, Australia, untuk memberikan pendampingan.

Baca Juga: Gratispol Belum Jalan, Seragam Putih Abu-abu Siswa Baru Kaltim Tertunda

"Insyaallah tanggal 16 Oktober 2025, kita ada pendampingan dari Universitas Adelaide di sekolah-sekolah untuk sekolah dwibahasa," kata Armin.

Pendampingan tersebut difokuskan pada metode pengajaran dan kualitas pembelajaran di kelas bilingual.

Dengan dukungan ini, Disdikbud Kaltim optimistis lulusan yang dihasilkan tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga mampu berkomunikasi di level internasional.

Load More