- Pajak Jadi Darah Pembangunan, Kaltim Tawarkan Tarif Terendah dan Layanan Digital
- Anggaran Influencer Rp 1,7 Miliar Dipertanyakan, Infrastruktur Wisata Kaltim Masih Jadi PR
- Dukung Kawasan IKN, Pemprov Kaltim Salurkan Insentif Guru dan Penjaga Rumah Ibadah di PPU
SuaraKaltim.id - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mengingatkan pemerintah daerah soal rendahnya efisiensi dalam perencanaan dan penganggaran proyek infrastruktur, terutama jalan.
Kepala Perwakilan BPKP Kaltim, Edy Suharto, menilai alokasi dana kerap melenceng dari tujuan utama pembangunan.
Ia mencontohkan, anggaran yang seharusnya difokuskan pada pengerjaan fisik justru terserap untuk kegiatan non-prioritas.
Hal itu disampaikan Edy dalam diskusi bertema mutu jalan sebagai investasi jangka panjang, Jumat 19 September 2025.
“Judulnya pembangunan jalan, tapi realisasi anggarannya justru banyak tersedot untuk konsumsi dan perjalanan dinas. Ini jelas tidak sejalan dengan tujuan output fisiknya,” ujar Edy disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin, 22 September 2025.
Menurut Edy, kondisi tersebut bisa melemahkan capaian program strategis daerah maupun prioritas nasional.
Karena itu, ia menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat, termasuk lewat probity audit sebagai mekanisme kontrol sejak proyek berjalan.
“Inspektorat bisa melakukan pengawasan sejak proses pembangunan berlangsung. Tidak ada batasan, dan itu justru yang harus didorong,” tegasnya.
BPKP sendiri telah menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah daerah, mulai dari revisi indikator kegiatan, penyesuaian alokasi anggaran, hingga pengalihan dana ke pos yang lebih relevan.
Baca Juga: BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
Selain itu, Edy menyoroti pentingnya peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam memperkuat tata kelola, mengendalikan risiko, serta memastikan program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, penurunan stunting, dan pengentasan kemiskinan dapat berjalan maksimal.
“Belanja infrastruktur, khususnya pembangunan jalan, porsinya sangat besar dalam APBD. Maka harus dikelola secara akuntabel agar hasilnya benar-benar berdampak luas,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
7 Mobil Bekas Ground Clearance Tinggi: Aman Banjir, Nyaman di Segala Medan
-
5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
-
Xiaomi 17 Ultra Segera Diluncurkan: Kamera Leica, Chip Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
-
6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat